78 KK Terisolir Akibat Bencana Longsor di Sungai Geringging

Seorang warga tengah membersihkan material longsir yang terjadi di Kecamatan Sungai Geringging, Padang Pariaman/Foto: hantaran.co

KabarMinang.id - Telah terjadi longsor di Kampung Data, Korong Kubu Alahan Panjang Kuranji, Nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Geringging, Kabupaten Padang Pariaman, Rabu (9/9/2020).

Akibat bencana itu ada 78 kepala keluarga (KK) terisolir. Bencana ini terjadi penyebab dari tingginya curah hujan yang melanda daerah tersebut.

“Longsor menyebabkan jalan dari Koto Bangko (pusat pemeritahan nagari) tidak dapat dilewati kendaraan roda empat maupun roda dua,” kata Wali Nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu, Mayuni, di Sungai Geringging, seperti dikutip dari hantaran.co, Rabu (9/9/2020).

Lebih lanjut disampaikannya, setidaknya tinggi material longsor yang menimbun jalan tersebut sekitar dua meter dan panjang 25 meter. Melihat kondisi longsor tersebut, menurutnya pembersihan materialnya sulit dilakukan dengan cara manual atau tenaga manusia sehingga harus dengan alat berat.

“Karena material longsor ini sangat banyak maka kami kesulitan untuk melakukan pembersihan. Harus ada alat berat,” katanya.

Ia menyampaikan, meskipun tidak ada korban jiwa namun puluhan KK terisolasi dan tidak ada jalur alternatif untuk menuju lokasi rumah warga di daerah tersebut.

“Warga di sana sebagian besar berprofesi sebagai petani, jalan ini merupakan akses mereka untuk membawa hasil pertanian,” katanya.

Ia berharap pihak terkait segera membantu membersihkan material longsor tersebut sehingga akses warga dapat kembali normal seperti biasa.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman, Budi Mulya, mengatakan, dirinya telah memerintahkan anggotanya untuk meninjau lokasi dan menjalin komunikasi dengan pemerintah nagari setempat.

“Kami lihat dulu langkah apa yang bisa diambil untuk menangani hal ini,” ujarnya.

Lanjutnya, pihaknya sekarang keterbatasan anggaran untuk menggunakan alat berat guna membersihkan material longsor.

“Sekarang dana untuk alat berat kosong. Dana di BPBD juga dipotong saat refocusing (efisiensi), padahal bencana banyak,” tambahnya

Bagikan

Related Stories