Nasional
9 Benda di Rumah yang Konon Bisa Membawa Kesialan
JAKARTA — Di beberapa tradisi budaya dan feng shui, meyakini bahwa ada pilihan dekorasi rumah yang dapat membawa energi negatif atau kesialan ke dalam suatu rumah.
Sejak dulu, legenda dari berbagai belahan dunia memang kerap mengaitkan benda-benda tertentu dengan nasib buruk. Bagi orang yang cukup percaya dengan hal mistis, ada sejumlah barang rumah tangga yang diyakini dapat menghadirkan energi negatif.
Sebagian larangan ini bisa masuk akal secara praktis, tapi kisah di baliknya bisa membuat beberapa orang merasa merinding.
BACA JUGA: Awas! Peralatan Elektronik Ini Wajib Dicabut Sebelum Liburan
Berikut beberapa benda yang sering dianggap membawa sial jika disimpan di dalam rumah, seperti yang telah dirangkum dari Reader’s Digest.
Benda Pembawa Sial yang Sebaiknya Tidak Disimpan di Rumah

1. Kursi Goyang

Dalam legenda Irlandia, kursi goyang yang kosong dipercaya menjadi undangan bagi roh jahat untuk duduk.
Jika kursi tersebut bergerak tanpa sebab, hal itu diyakini sebagai tanda kehadiran makhluk halus. Tidak heran jika orang yang percaya dengan takhayul ini lebih memilih kursi diam yang menapak di lantai seluruhnya.
2. Cat Dinding Berwarna Hijau

Kepercayaan ini terkait dengan sejarah bahwa pada abad ke-18, pewarna hijau sintetis mengandung arsenik yang beracun dan membahayakan kesehatan.
Dindin atau kertas dinding berwarna hijau dianggap mengeluarkan gas beracun saat lembap. Namun, meski kini cat tersebut sudah aman, sebagian orang masih menganggap warna hijau masih jadi pertanda buruk.
3. Jam Rusak atau Jam yang Berhenti Berdetak

Dalam feng shui, barang rusak melambangkan kekacauan dan energi stagnan. Jam yang tidak berfungsi dipercaya sebagai pertanda buruk karena melambangkan waktu yang seolah ‘terhenti’.
Bahkan, jika jam rusak tiba-tiba berbunyi, konon hal itu menandakan kabar duka yang akan datang.
4. Kaktus

Bagi pencinta tanaman hias ini, kabar berikut mungkin terdengar kurang menyenangkan. Feng shui menyebut bahwa tanaman berduri atau runcing, seperti kaktus dan agace dapat memancarkan energi negatif dan memicu ketegangan dalam rumah atau hubungan.
Pengecualian biasanya terjadi pada bunga mawar, karena bunganya justru dianggap membawa energi positif.
5. Tempat Tidur yang Tidak Dirapikan

Ada kepercayaan bahwa tidak merapikan tempat tidur bisa membuat penghuninya tidur gelisah saat malam hari. Bahkan, jika proses merapikan tempat tidur terganggu, konon kualitas tidur bisa memburuk.
Meski hal ini terdengar sepele, tempat tidur yang rapi dapat membantu menciptakan suasana yang lebih nyaman.
6. Payung yang Dibuka di Dalam Rumah

Larangan membuka payung di dalam rumah ternyata sudah ada sejak zaman Mesir Kuno.
Dulu, payung dianggap sebagai alat pelindung dari alam. Membuka payung di dalam rumah dipercaya sebagai tanda tidak menghormati roh penjaga rumah, seolah perlindungan mereka tidak cukup.
7. Tanaman Mati atau Kering

Tanaman kering atau mati diyakini membawa energi mati ke dalam rumah. Selain itu, secara visual, tanaman layu tentu membuat suasana rumah terasa kurang segar dan tidak nyaman.
Jika ingin rumah penuh energi positif, sebaiknya segera singkirkan tanaman yang sudah tidak hidup.
8. Hewan yang Diawetkan

Jika tanaman mati saja sudah dianggap membawa energi negatif, hewan yang diawetkan tentu lebih dihindari. Pajangan seperti kepala rusa atau hewan awetan sering dianggap menimbulkan suasana tidak nyaman.
Bahkan bagi yang tidak percaya takhayul, benda ini bisa mengurangi daya tarik rumah.
9. Kalender Kedaluwarsa

Menyimpan kalender lama yang sudah tidak berlaku dipercaya membawa kesialan, mirip dengan jam rusak.
Dalam feng shui, penggunaan penunjuk waktu yang tidak sesuai dianggap bisa menghambat keberuntungan, rezeki, bahkan umur panjang.
BACA JUGA:
- 11 Kesalahan Investasi yang Mengintai Investor Pemula
- 6 Rekomendasi Destinasi Wisata Ramah Anak di Bali, Seru!
- Menguak Alasan Natal Identik dengan Warna Hijau dan Merah
Itu tadi beberapa barang yang dipercaya pembawa sial jika disimpan di dalam rumah.
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 30 Des 2025
