Nasional
9 Destinasi Ideal untuk Bekerja dan Berlibur, Yuk Cek Daftarnya!
JAKARTA – Beberapa tahun terakhir, gaya hidup digital nomad atau bekerja jarak jauh sambil berpindah-pindah tempat semakin populer di seluruh dunia.
Menurut kominfo.kotabogor.go.id, tren ini dipengaruhi oleh perkembangan teknologi komunikasi, yang memungkinkan orang untuk bekerja dari mana saja sembari tetap terhubung dengan tim, klien, atau kolega di seluruh dunia.
Gaya hidup digital nomad tidak bisa terwujud tanpa adanya kemajuan dalam teknologi komunikasi yang memungkinkan konektivitas secara global.
- Cara Beli Tiket Kereta Api untuk Lebaran 2025
- Ramai Tagar #KaburAjaDulu, Ketahui 10 Negara Paling Aman untuk Kerja di Luar Negeri
- Cara Kerja di Luar Negeri untuk Ramaikan Fenomena #KaburAjaDulu
Bagi pekerja jarak jauh yang mencari destinasi berikutnya, memilih kota yang tepat memerlukan keseimbangan berbagai faktor. Dilansir dari Tatler Asia, berikut beberapa kota terbaik di dunia untuk berlibur sambil bekerja. Mari simak artikel berikut!
Kota Terbaik untuk Bekerja dan Liburan
1. Chiang Mai, Thailand
Chiang Mai terus menarik para perantau digital dengan proposisi nilai yang luar biasa. Apartemen studio modern di daerah Nimman yang populer harganya sekitar US$400-US$550 per bulan sekitar Rp6,5 juta hingga Rp8,9 juta.
Sementara pilihan makanan lokal mulai dari US$2-US$4 per makanan sekitar Rp30–Rp65 ribu. Kota ini menawarkan banyak ruang kerja bersama, dengan keanggotaan bulanan berkisar antara US$70-US$140 sekitar Rp1,1–Rp2,2 juta.
Pemerintah Thailand baru-baru ini menerapkan visa khusus untuk para pekerja digital, yang membuat masa tinggal jangka panjang menjadi lebih mudah diakses. Infrastruktur lokal mencakup jangkauan 4G yang andal di seluruh kota dan internet serat optik di sebagian besar apartemen.
2. Lisbon, Portugal
Sebagai ibu kota Portugal, Lisbon memadukan pesona khas Eropa dengan fasilitas modern. Ekosistem start-up yang berkembang pesat telah mendorong peningkatan infrastruktur digital, termasuk jaringan serat optik yang luas serta berbagai pusat teknologi.
Menurut data terbaru dari InterNations, Lisbon masuk dalam 10 besar kota dengan tingkat kepuasan ekspatriat tertinggi. Faktor keamanan dan kualitas layanan kesehatan menjadi daya tarik utama. Selain itu, keberadaan visa D7 semakin menjadikan Portugal destinasi menarik bagi pekerja jarak jauh yang ingin menetap di Eropa.
Sementara, rata-rata biaya bulanan di Lisbon adalah US$1.600–US$2.000 atau sekitar Rp26–32 juta, dengan kecepatan internet 200–500 Mbps.
3. Medellín, Kolombia
Transformasi Medellín dalam satu dekade terakhir telah menciptakan lingkungan yang menarik bagi para pekerja digital. Distrik El Poblado menawarkan apartemen modern dengan koneksi internet berkecepatan tinggi, sementara iklimnya yang sejuk sepanjang tahun mendukung gaya hidup luar ruangan.
Investasi pemerintah setempat dalam infrastruktur digital telah menghadirkan zona Wi-Fi gratis di berbagai area kota serta komunitas teknologi yang terus berkembang. Biaya hidup tetap terjangkau, dengan asuransi kesehatan komprehensif yang dapat diperoleh seharga US$70–US$100 per bulan atau berkisar Rp1,1–Rp1,6 juta.
4. Da Nang, Vietnam
Kota pesisir di Vietnam ini menawarkan perpaduan menarik antara pemandangan pantai dan fasilitas perkotaan. Pengembangan infrastruktur terbaru telah meningkatkan koneksi internet yang andal, sementara biaya hidup tetap lebih rendah dibandingkan pusat kota besar di Asia Tenggara.
Terminal internasional yang baru meningkatkan aksesibilitas, sementara komunitas ekspatriat yang terus berkembang membawa lebih banyak fasilitas ala Barat tanpa menghilangkan nuansa lokal.
Sewa apartemen dengan pemandangan laut dimulai dari US$400 per bulan atau sekitar Rp6,5 juta, dengan biaya utilitas rata-rata US$70–US$100 sekitar Rp1,1–Rp1,6 juta. Kecepatan internet di Da Nang, Vietnam yaitu 100–150 Mbps.
5. Taipei, Taiwan
Taipei menawarkan lingkungan ideal bagi digital nomad dengan perpaduan teknologi canggih dan kekayaan budaya. Kota ini memiliki salah satu infrastruktur internet tercepat di dunia, didukung oleh jaringan serat optik yang luas serta konektivitas 5G yang andal. Ruang kerja bersama dapat ditemukan dengan mudah, terutama di distrik Da’an dan Xinyi.
Rata-rata biaya bulanan di kota ini adalah US$1.400–US$1.800, berkisar Rp22,8–29,3 juta, dengan kecepatan internet sebesar 200–500 Mbps.
6. Singapura
Meskipun biaya hidupnya jauh lebih tinggi, Singapura menawarkan infrastruktur digital terbaik serta peluang industry profesional yang luas. Negara-kota ini secara konsisten menempati peringkat teratas dalam indeks konektivitas global, dengan keandalan dan kecepatan internet yang hampir sempurna.
Inisiatif pemerintah baru-baru ini, seperti program Tech.Pass, mempermudah para profesional teknologi dan digital nomad untuk menetap.
Meski biayanya tinggi, Singapura tetap menarik berkat layanan kesehatan berkualitas, tingkat keamanan yang tinggi, dan gaya hidup kosmopolitan yang diminati pekerja jarak jauh dari berbagai negara.
Rata-rata biaya bulanan di Singapura mencapai US$2.700–US$3.500 atau berkisar Rp44–Rp57 juta, dengan kecepatan internet sebesar 300–500 Mbps.
7. Seoul, Korea Selatan
Sebagai pusat teknologi global, Seoul menawarkan kecepatan internet tercepat di dunia serta lingkungan perkotaan yang sangat terhubung. Jaringan Wi-Fi publik yang luas mencakup hampir semua area umum, memastikan kenyamanan bagi pekerja jarak jauh.
Dukungan pemerintah terhadap sektor teknologi telah membuka banyak peluang bagi para profesional digital. Distrik seperti Gangnam dan Itaewon menyediakan ruang kerja bersama modern serta komunitas internasional yang dinamis. Transportasi umum yang efisien dan budaya kafe 24 jam menjadikan Seoul destinasi ideal bagi pekerja remote.
8. Kuala Lumpur, Malaysia
Sebagai ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur menjadi destinasi menarik bagi digital nomad berkat program Multi-Year Visa dan Digital Nomad Visa. Kota ini memiliki infrastruktur modern, sistem transportasi umum yang luas, serta lingkungan yang ramah teknologi.
Program Malaysia My Second Home (MM2H) menawarkan opsi residensi jangka panjang bagi pekerja jarak jauh, menjadikan tinggal lebih lama semakin menarik. Kawasan seperti Bukit Bintang dan KLCC menyediakan apartemen modern dengan internet berkecepatan tinggi, sementara ruang kerja bersama di kota ini menawarkan peluang jaringan yang luas.
Rata-rata biaya bulanan inggal di Malaysia yaitu US$950–US$1.200 atau sekitar Rp15–19 juta, dengan kecepatan internet sebesar 150–300 Mbps.
9. Bali, Indonesia (Khususnya Canggu)
- Harga Sembako di DKI Jakarta: Daging Kambing Naik, Ikan Mas Turun
- Rayakan Imlek di 3 Kota, Bank Mandiri Perkuat Layanan dan Inovasi Digital
- MDKA hingga GOTO Paling Cuan di Pembukaan LQ45 Hari Ini
Canggu telah berkembang menjadi pusat global bagi digital nomad, menghadirkan perpaduan unik antara gaya hidup pantai dan infrastruktur profesional. Kawasan ini memiliki ekosistem ruang kerja bersama yang semakin berkembang, dengan berbagai tempat yang menawarkan fasilitas kelas dunia bagi pekerja jarak jauh.
Rata-rata biaya bulanan untuk hidup di sini yaitu US$1.100–US$1.500 atau Rp17–Rp24 juta. dengan kecepatan internet: 100–200 Mbps.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 15 Feb 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 18 Feb 2025