Bagaimana 88rising Hasilkan Uang? Intip Sumber Kekayaannya!

Menguak Sumber Kekayaan 88rising, Label Musik Amerika yang Naungi No Na Hingga NIKI (instagram.com/nonawav/)

JAKARTA - 88rising, label musik asal Amerika Serikat yang dikenal sebagai pengangkat talenta Asia ke kancah internasional, kembali mencuri perhatian dengan meluncurkan girl group terbaru mereka, No Na. Grup yang beranggotakan empat talenta muda asal Indonesia ini resmi melakukan debut pada 2 Mei 2025.

Selain No Na, 88rising lebih dulu dikenal menerbitkan penyanyi asal Indonesia yang fenomenal seperti NIKI dan Rich Brian. Dengan kesuksesan mengorbitkan artis-artis Asia, mari lebih mengenal profil 88rising dan perkiraan sumber pendapatan label musik tersebut yang TrenAsia rangkum dari berbagai sumber. 

Didirikan oleh Sean Miyashiro, 88rising adalah label musik dan perusahaan media yang berfokus pada promosi artis-artis Asia di pasar global. Mereka dikenal karena pendekatan inovatif dalam menggabungkan budaya Asia dengan tren musik modern, serta mengadakan festival musik "Head in the Clouds" yang menampilkan berbagai artis Asia terkemuka. 

88rising, label musik dan media asal Amerika Serikat yang berdiri pada tahun 2015, kini menjadi pionir dalam mengangkat musisi Asia ke panggung internasional. Dengan pendekatan yang inovatif dan pengemasan yang khas, mereka berhasil menjelma menjadi kekuatan besar dalam industri musik global.

Meski tidak rutin membuka laporan keuangan ke publik karena statusnya sebagai perusahaan swasta, berbagai sumber mengungkap gambaran umum kinerja finansial 88rising. Beberapa estimasi menyebut bahwa pendapatan tahunan label ini berkisar antara US$100 juta hingga US$500 juta. Angka tersebut merupakan hasil dari berbagai lini usaha: mulai dari penjualan musik dan royalti streaming, festival musik, kerja sama brand, hingga penjualan merchandise.

Keberhasilan ini juga tak lepas dari dukungan investor. Tercatat, 88rising telah menghimpun pendanaan lebih dari US$123 juta dari berbagai lembaga keuangan dan perusahaan ventura seperti ALLY Global Management dan Atwater Capital. Valuasi perusahaan pun diperkirakan berada pada kisaran US$50 juta hingga US$100 juta, meski ini bisa meningkat pesat seiring meluasnya pengaruh mereka di Asia dan Amerika.

Salah satu kunci utama keberhasilan 88rising adalah diversifikasi bisnis yang mereka lakukan. Festival “Head in the Clouds” misalnya, bukan hanya menjadi ajang konser biasa, tetapi juga platform kultural yang menggabungkan musik, kuliner, dan gaya hidup Asia-Amerika dalam satu perhelatan besar. Kolaborasi dengan brand-brand seperti Honda juga memperkuat eksistensi mereka sebagai pemain utama dalam industri hiburan dan gaya hidup.

Dengan pendekatan yang cerdas secara bisnis, kuat secara budaya, dan konsisten dalam membangun komunitas, 88rising tidak hanya menjual musik, tapi mereka menjual identitas dan narasi yang relevan bagi generasi muda global. Di balik layar, mereka telah membuktikan bahwa representasi budaya Asia bukan hanya penting secara sosial, tetapi juga menguntungkan secara finansial.

Artis Indonesia di Bawah Naungan 88rising

Selain No Na, beberapa musisi Indonesia yang telah bergabung dengan 88rising meliputi:(fimela.com)

  1. Rich Brian: Rapper yang dikenal melalui lagu "Dat $tick" dan telah merilis beberapa album di bawah 88rising.
  2. NIKI (Nicole Zefanya): Penyanyi dan penulis lagu yang telah merilis album seperti "Moonchild" dan "Nicole", serta dikenal dengan lagu-lagu seperti "Lowkey" dan "Every Summertime".
  3. Stephanie Poetri: Penyanyi yang terkenal dengan lagu "I Love You 3000" dan telah berkolaborasi dengan artis internasional seperti Jackson Wang.
  4. Warren Hue: Rapper muda yang telah merilis beberapa lagu dan tampil di berbagai festival musik internasional.
  5. Devinta Trista: Penyanyi asal Sidoarjo yang bergabung dengan 88rising setelah memenangkan kompetisi Indonesia Creative Incorporated (ICINC).

No Na, Girl Group Asal Indonesia

Seperti sudah disinggung di atas, 88 rising baru saja mengumumkan debut No Na yang ditandai dengan perilisan video teaser yang menampilkan keempat anggota mengenakan busana berwarna cerah di berbagai lokasi ikonik Indonesia seperti Jakarta, Bali, dan Lombok. 

Video tersebut memadukan elemen musik tradisional Indonesia, khususnya gamelan, dengan irama modern khas 88rising, mencerminkan perpaduan budaya lokal dan global dalam musik mereka. Debut No Na menandai langkah signifikan dalam representasi musisi perempuan Indonesia di kancah musik internasional.

Dengan peluncuran No Na, 88rising terus menunjukkan komitmennya dalam mengangkat talenta-talenta Asia, khususnya dari Indonesia, ke panggung musik internasional. Kita nantikan kiprah No Na dan artis-artis Indonesia lainnya dalam membawa budaya dan musik Tanah Air ke dunia.

Profil Anggota No Na

1. Baila Fauri

Baila Fauri mulai dikenal publik setelah mengikuti ajang Indonesian Idol Junior pada tahun 2014. Setelah itu, ia merilis beberapa single yang menunjukkan kemampuannya dalam bernyanyi dan menulis lagu. Dengan pengalaman tersebut, Baila membawa kedalaman emosional dan teknik vokal yang matang ke dalam No Na.

2. Christy Gardena

Christy Gardena telah aktif di dunia hiburan Indonesia sebelum bergabung dengan No Na. Ia dikenal karena penampilannya yang energik dan kemampuan menari yang mumpuni, menjadikannya salah satu performer utama dalam grup.

3. Esther Geraldine

Esther Geraldine merupakan penyanyi jebolah Indonesian Idol musim 10. Sejak itu, Esther merilis lagu ciptaannya sendiri berjudul "Rarity" dan sempat berduet dengan Dipha Barus dan Afgan dalam lagu "Keep It Hush."

4. Shazfa Adesya

Shazfa Adesya adalah talenta muda yang telah menunjukkan bakatnya melalui berbagai kompetisi musik lokal. Dengan suara khas dan karisma panggung yang kuat, Shazfa melengkapi formasi No Na dengan sempurna.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Ananda Astri Dianka pada 08 May 2025 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 14 Mei 2025  

Editor: Redaksi Daerah
Redaksi Daerah

Redaksi Daerah

Lihat semua artikel

Related Stories