Bantuan Sembako ke Masyarakat Pengaruhi Jumlah Serapan Beras Lokal Bulog

Penyimpanan beras di gudang Bulog Sumbar

KabarMinang.id - Total serapan beras lokal komersil yang dilakukan Badan Urusan Logistik (Bulog) Sumatera Barat (Sumbar) sejak Januari hingga Agustus 2020 masih berada di angka 2 ribu ton. Kemungkinan angka serapan itu tidak banyak berubah sampai akhir tahun mendatang.

“Beras komersil yang kita beli dari petani lokal, sampai saat ini masih jalan. Tapi serapannya tidak banyak. Kami juga menyesuaikan dengan permintaan pasar. Kalau kami beli dalami jumlah banyak, sedangkan permintaan di pasar lesu, tentu perputaran uang kami yang nanti terganggu,” ungkap Kepala Bulog Sumatera Barat, Tommy Despalingga, di Padang, Jumat (14/8/2020).

Menurut Tommy, landainya serapan beras lokal dipengaruhi permintaan beras di pasaran yang mengalami penurunan. Hal itu berkaitan erat dengan kebijakan pemberian bantuan sembako pada masyarakat di masa pandemi, sehingga tidak banyak warga yang membeli beras di pasaran.

“Target kami tahun ini mampu meresap 14 ribu ton beras komersil. Tapi rasanya target itu belum bisa dicapai, karena kondisi pandemi juga mempengaruhi,” ulasnya.

Tommy kembali menjelaskan, beras lokal yang diserap untuk dijual secara komersil oleh Bulog Sumbar, rata-rata dibeli dari petani di daerah Solok, Bukittinggi, dan Pesisir Selatan.

“Harga beli ke petani bermacam-macam, tergantung kualitas berasnya juga. Kisarannya di harga Rp 10 ribu sampai Rp 12 ribu, bebernya.

Bagikan

Related Stories