Nasional
BI Harapkan Ekonomi Syariah Lakukan Adaptasi Era New Normal
KabarMinang.id - Bank Indonesia (BI) menyebut ekonomi syariah perlu beradaptasi dengan kebiasaan baru di era new normal. Hal itu dilakukan agar kegiatan usaha dapat mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tanpa menimbulkan risiko untuk kesehatan.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo menjelaskan, setidaknya ada tiga langkah bagi ekonomi syariah beradaptasi di era kenormalan baru.
Langkah yang dimaksud, yakni penggunaan teknologi diharapkan dapat semakin intens untuk membuka peluang pasar dan distribusi barang, memanfaatkan peluang pengembangan alternatif usaha, dan meningkatkan kesempatan untuk mempererat kolaborasi antarpelaku usaha.
“Bank Indonesia juga bekerja sama dengan lintas lembaga di bawah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) untuk berkomitmen mendorong pemberdayaan ekonomi syariah sehingga dapat bersaing secara nasional maupun global,” ungkapnya dalam siaran tertulis yang dikutip TrenAsia.com
Menurut Dody, salah satu strategi yang dilakukan, yakni melalui penguatan ekosistem halal value chain (HVC) berupa rangkaian kegiatan untuk menghasilkan nilai tambah pada setiap bisnis. Penekanan bisnis difokuskan pada aspek kepatuhan terhadap nilai dan prinsip dasar syariah.
Adapun pengembangan HVC dilakukan di empat sektor utama, yaitu pertanian (integrated farming), industri makanan halal dan fashion muslim dalam program Industri Kreatif Syariah (IKRA), pariwisata halal, serta pengembangan renewable energy.
“Upaya-upaya tersebut terus dilakukan dengan menggandeng berbagai pelaku usaha, meliputi komunitas pesantren; usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) syariah; korporasi dan berbagai pelaku industri lainnya.