Biayai SPKLU PLN, Penyaluran Kredit BRI ke Sektor EBT 26,8 Persen

Pada 24 Juni 2022, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) (BRI) bersama dengan anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) sepakat untuk membiayai pengembangan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) alias PLN.

Baru diteken pada 24 Juni 2022, aliran kredit ke PLN itu sudah berbuah manis. Sampai dengan Desember 2022, portofolio kredit hijau BRI mencapai Rp 78,8 triliun, atau setara dengan 7,7% dari total portofolio kredit BRI. 

BRI mencatat penyaluran pinjaman ke sektor Energi Baru Terbarukan senilai Rp7,1 triliun, mengalami peningkatan sebesar 26,8% (year on year/ yoy) dari 2021 sebesar Rp5,6 Triliun. Sayangnya, Aestika tidak merinci berapa nilai kredit yang masuk ke kantong PLN untuk proyek SPKLU.

“Hal ini merupakan bentuk dukungan BRI terhadap rencana pemerintah untuk mendorong pembangunan ekonomi yang rendah emisi dan berkelanjutan, serta Roadmap PLN berupa transisi energi dari tak terbarukan, menjadi energi baru terbarukan,” kata Corporate Secretary BRI, Aestika Oryza Gunarto pada TrenAsia, Kamis 14 Maret 2023.

Berdasarkan data PLN teranyar (12/ 3) jumlah SPKLU PLN memang bertambah. Saat ini,  sebanyak 616 unit SPKLU sudah tersedia untuk dimanfaatkan oleh pemilik mobil listrik.

Sementara itu, sebanyak 1.056 unit SPBKLU sudah tersedia di seluruh Indonesia untuk dimanfaatkan oleh pemilik motor listrik. Selain SPKLU dan SPBKLU, PLN juga mengoperasikan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU).\

SPLU tidak hanya bisa digunakan oleh masyarakat yang memiliki usaha kecil tetapi juga para pengendara motor listrik dengan tipe mounted charging. Untuk diketahui, saat ini PLN sudah mengoperasikan 6.705 SPLU di seluruh Indonesia dengan total daya terpasang 35,3 MVA.