BPOM Keluarkan Izin Penggunaan Vaksin Sinopharm dengan Alasan Darurat

Vaksin Sinopharm. Foto: Reuters

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi memberikan izin penggunaan darurat atau emergency uses authoritazation (EUA) untuk vaksin Sinopharm. Vaksin COVID-19 asal China itu bakal digunakan dalam program vaksinasi gotong royong yang diinisiasi oleh kalangan pengusaha.

“Kami sampaikan pengumuman bahwa sudah diberikan EUA untuk vaksin produksi Beijing Bio Institute, Sinopharm,” kata Kepala BPOM Penny Lukito dalam konferensi pers, Jumat 30 April 2021.

Vaksin Sinopharm dinyatakan lolos uji klinis usai memenuhi indikator keamanan, khasiat, dan mutunya oleh BPOM bersama Komisi Nasional (Komnas) Penilai Obat, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dan Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia.

Penny Lukito mengungkapkan efikasi dari vaksin Sinopharm mencapai 78%. Persentase pembentukan antibodi setelah 14 hari penyuntikan dosis kedua mencapai 99,52% pada orang dewasa dan 100% pada kalangan lanjut usia (lansia).

“Pemberian vaksin sinopharm ini dua dosis dengan selang pemberian 21-28 hari menunjukkan profil keamanan yang dapat ditolerir dengan baik dan efikasi serta respons untuk tingkatkan imun yang baik,” ucap Penny.

Sementara itu, Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang ditemukan usai mendapat suntikan vaksin Sinopharm tergolong rendah dan bisa ditoleransi. Gejala-gejala yang muncul selama uji klinis adalah nyeri, bengkak, hingga kemerahan pada kulit.

“Gejala-gejala Itu juga termasuk kategori ringan, sangat kecil hanya sekitar 0.01%,” ungkap Penny.

BPOM telah menerbitkan EUA untuk vaksin Sinopharm pada 29 April 2021 dengan nomor 2159000143A2 untuk vaksin kemasan 1 vial berisi 0,5 mililiter satu dosis vaksin.

Datang Berkala

Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan sebanyak 15 juta vaksin Sinopharm akan datang secara berkala mulai minggu ke empat April 2021. Pada fase pertama pengiriman, ada sekitar 500.000 vaksin Sinopharm yang bakal diterima Indonesia.

Bila berjalan sesuai skenario, sebanyak 7 juta dosis vaksin Sinopharm diproyeksikan bakal sampai di Indonesia hingga Juli 2021. Sementara sisa 7,5 dosis nya akan didistribusikan China mulai kuartal III 2021.

Selain itu, pasokan vaksinasi gotong royong bakal ditambah dari vaksin Sputnik V buatan Rusia. Menurut Honesti, Indonesia mendapat pasokan sebanyak 20 juta dosis vaksin Sputnik V. Namun, vaksin ini belum bisa didistribusikan ke Indonesia lantaran belum ada EUA dari BPOM.

Sebanyak 5 juta pasokan vaksin Sputnik V bakal datang ke Indonesia segera setelah mengantongi EUA dari BPOM. “Akan dimulai pengiriman secepatnya setelah emergency use authorization (EUA) vaksin Sputnik V dari Badan POM keluar,” terang Honesti. (TrenAsia.com)


Related Stories