Bukan di Sumatera, 90 Persen Kredit BCA (BBCA) Mengucur di Pulau Jawa

Sejumlah nasabah menunggu pelayanan teller di gerai BCA Mal Gandaria City, Jakarta Selatan, Kamis, 22 Oktober 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Sebagai bank swasta terbesar di Indonesia, kinerja bisnis PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) masih terkonsentrasi di pulau Jawa. 

Data laporan keuangan publikasi BCA tahun 2022 mengungkapkan, berdasarkan segmen geografis, dari total kredit-bersih yang disalurkan sebesar Rp660,98 triliun, sebanyak Rp601,01 triliun atau sekitar 90,9% mengalir ke Pulau Jawa.

Kredit BCA wilayah Sumatera sebesar Rp27,81 triliun (4,2%), Kalimantan Rp12,76 triliun (1,8%) dan Indonesia bagian timur berkontribusi sebesar Rp19,08 triliun (2,8%). Segmen lainnya yaitu operasi luar negeri hanya menyalurkan kredit senilai Rp758,20 miliar (0,1%).

Laju pertumbuhan kredit BCA diluar Jawa memang tidak sekencang di Pulau Jawa. Pada 2021, BCA hanya menyalurkan kredit ke Sumatera sebesar Rp26,82 triliun atau sekitar 4,5% dari total kredit bersih sebesar Rp589,81 triliun.

Di tahun yang sama kredit ke debitur di Kalimatan sebesar Rp10,58 triliun (1,7% ), Indonesia bagian Timur Rp17,09 triliun (2,8%), dan operasi luar negeri Rp518,94 miliar (0,08%). Porsi kredit terbesar pada 2021 adalah segmen operasi Jawa senilai Rp535,73 triliun (90,6%).

Dominasi kredit BCA ke pulau Jawa ini sejalan dengan konsentrasi ekonomi Indonesia yang masih terfokus di pulau dengan populasi terbesar ini.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 mengungkapkan, provinsi di pulau Jawa memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 56,4%. Sumatera memberi andil terhadap ekonomi nasional sebanyak 22,0% dan Kalimantan sekitar 9,23%.

Besarnya perputaran uang di pulau Jawa juga tergambar dari nilai simpanan nasabah BCA. Laporan keuangan BCA tahun 2022 mencatat, dari total simpanan nasabah sebesar Rp1,030 triliun, sebanyak 871,92 triliun, sekitar 84,6% berasal dari nasabah di Pulau Jawa. 

Sumatera sebanyak Rp86,37 triliun (2,6%), Kalimantan Rp29,53 triliun (2,8%), dan Indonesia bagian timur Rp42,61 triliun (4,1%).

Dengan strategi bisnisnya ini BCA terbukti menjadi bank swasta paling untung dan efisien. Pada 2022, laba bersih bank ini mencapai Rp40,7 triliun, naik 29,6% secara tahunan. Untuk menjaring laba itu, BCA menghabiskan biaya senilai Rp13,65 triliun di pos beban karyawan.

Sebagai perbandingan, BRI menghabiskan biaya karyawan hingga Rp39,39 triliun untuk mendapatkan laba bersih Rp51,4 triliun di 2022. Adapun Bank Mandiri mencatatkan beban karyawan tahun 2022 sebesar Rp24,66 triliun demi meraih keuntungan bersih sebesar Rp41,2 triliun. (TrenAsia.com)

Editor: Egi Caniago
Tags BCABBCABagikan

Related Stories