Bukan Sekadar Pakaian Dalam: Mengapa Men’s Underwear Index Penting Bagi Kondisi Ekonomi?

Ketahui Apa Itu Underwear Index yang Jadi Indikator Kondisi Ekonomi (Freepik.com)

JAKARTA - Pada umumnya saat membahas suatu indikator ekonomi, biasanya banyak orang cenderung memilih menggunakan istilah seperti inflasi, suku bunga, atau Produk Domestik Bruto (PDB). Akan tetapi, ternyata juga ada indikator ekonomi yang cukup unik dan tidak biasa, salah satunya yaitu Men's Underwear Index (MUI).

Meski terkesan aneh, Men's Underwear Index sempat digunakan untuk membaca kondisi ekonomi suatu negara, apalagi ketika negara tersebut mengalami krisis atau resesi.

Seperti yang dilansir dari US News, Alan Greenspan, mantan ketua Federal Reserve dikenal idenya menghubungkan antara kondisi ekonomi dengan tren pembelian pakaian dalam pria. 

Men's Underwear Index

Men's Underwear Index sebetulnya memang bukan ilmu pasti untuk memprediksi kondisi ekonomi, tapi menurut Alan Greenspan bisa digunakan sebagai cara sederhana untuk mendeteksi resesi yang akan datang atau tanda-tanda awal pemulihan ekonomi.

Teori Men's Underwear Index menyatakan bahwa pria akan cenderung mengurangi pembelian pakaian dalam baru saat mereka sedang khawatir terhadap kondisi keuangan mereka, dan akan lebih memilih memakai celana dalam lama yang sudah ada.

Namun, ketika situasi mulai membaik, pakaian dalam jadi salah satu pembelian non-esensial pertama yang kembali dilakukan oleh pria.

Seperti yang dilansir dari The Sydney Morning Herald, data dari Big W menunjukkan bahwa penjualan pakaian dalam pria meningkat 12 persen pada tahun 2020–2021 dibandingkan tahun sebelumnya, tetapi mengalami penurunan sejak bulan Juni akibat lockdown COVID-19 di Sydney dan Melbourne.

Akan tetapi, juru bicara Big W menyebutkan bahwa penjualan pakaian dalam pria di toko-toko yang masih buka tetap menunjukkan “kenaikan dua digit”. Hal itu bisa jadi mengindikasikan bahwa ketika toko kembali buka, penjualan akan melonjak, dan toko optimistis bisa tumbuh 4–5 persen dibandingkan tahun lalu.

Meski begitu, perlu diingat bahwa ini bukan indikator yang ilmiah seperti indikator ekonomi tradisional pada umumnya. Akan tetapi, indeks ini bisa menunjukkan bagaimana humor dapat digunakan untuk menyampaikan wawasan ekonomi terhadap masyarakat umum.

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 21 Apr 2025  

Editor: Redaksi Daerah
Redaksi Daerah

Redaksi Daerah

Lihat semua artikel

Related Stories