Nasional
Cara Bekerja di Taiwan: Ketahui Kesempatan, Risiko, dan Tips yang Perlu Diketahui
JAKARTA - Taiwan merupakan salah satu destinasi favorit bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI). Daya tariknya terletak pada gaji yang menjanjikan, lingkungan kerja yang cukup baik, serta standar hidup yang tinggi, sehingga banyak WNI memilih mencari peruntungan di wilayah yang dikenal juga sebagai Republik China ini. Meski begitu, bekerja di luar negeri tetap memerlukan persiapan yang matang.
Negara ini menawarkan berbagai peluang kerja, terutama di sektor-sektor yang membutuhkan tenaga kerja asing, seperti manufaktur, konstruksi, perawatan lansia, dan perikanan. Selain itu, Taiwan memiliki struktur pemerintahan yang stabil serta sistem kerja yang teratur, membuatnya menjadi destinasi yang relatif aman dan terorganisir bagi pekerja migran.
Dilansir TrenAsia dari berbagai sumber, berikut panduan lengkap mengenai cara bekerja di Taiwan, serta tips dan saran bagi calon PMI.
Keunggulan Bekerja di Taiwan
Taiwan membuka lowongan kerja dalam berbagai bidang seperti teknologi informasi, kesehatan, pendidikan, dan perhotelan. Dilansir laman Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia Taipei, dari segi pendapatan, upah minimum tahun 2025 ditetapkan sebesar NT$28.590 per bulan atau sekitar Rp14,7 juta.
Bahkan, di sektor tertentu seperti IT dan kesehatan, gaji bisa mencapai NT$60.000 atau sekitar Rp30 juta per bulan. Taiwan juga dikenal memiliki kualitas hidup yang tinggi. Keamanan di negara ini juga sangat baik, bahkan menempati peringkat ke-4 dunia berdasarkan Numbeo Safety Index 2025. Sistem kesehatannya juga unggul dan menempati peringkat pertama dalam Health Care Index 2025.
Transportasi publik, terutama MRT di Taipei, sangat efisien dan nyaman, bahkan menduduki peringkat ke-5 dunia. Meskipun kualitas hidup tinggi, biaya hidup di Taiwan relatif terjangkau. Rata-rata pengeluaran individu adalah sekitar NT$51.665 atau sekitar Rp26 juta per bulan, dan untuk keluarga sekitar NT$109.331 atau Rp55 juta per bulan, masih lebih rendah dibanding negara maju Asia lainnya seperti Jepang atau Korea Selatan.
- Baca Juga: Satu Juta WNI Berobat Keluar Negeri Pertahun, Devisa Rp200 Triliun Menguap
Risiko yang Perlu Diwaspadai
Meski menawarkan banyak keuntungan, bekerja di Taiwan tetap memiliki risiko, khususnya bagi mereka yang bekerja di sektor informal. Di sektor perikanan, PMI kerap menghadapi eksploitasi kerja, kekerasan, kekurangan makanan, serta minimnya akses komunikasi dan layanan medis.
Sementara itu, pekerja domestik berisiko mengalami diskriminasi, pelecehan, beban kerja yang berlebihan, dan biaya penempatan yang tinggi. Meskipun Pemerintah Indonesia dan Taiwan terus berupaya memperbaiki sistem perlindungan PMI, tantangan dalam implementasi di lapangan masih sering terjadi.
Syarat dan Persiapan Sebelum Bekerja di Taiwan
Untuk bekerja di Taiwan, calon PMI harus memenuhi sejumlah persyaratan umum, antara lain usia antara 18 hingga 45 tahun (tergantung sektor), sehat jasmani dan rohani, serta memiliki pendidikan minimal SMA/SMK untuk sektor informal dan minimal S1 untuk posisi profesional.
Penguasaan bahasa Mandarin atau Inggris akan menjadi nilai tambah yang signifikan dalam proses seleksi kerja. Bagi tenaga profesional, biasanya diperlukan ijazah dari universitas terakreditasi dan dapat bekerja melalui kontrak dengan perusahaan, sponsor, atau dengan menggunakan Taiwan Employment Gold Card.
Jenis Visa Kerja di Taiwan
Terdapat beberapa jenis visa yang dapat digunakan untuk bekerja di Taiwan. Visa Pengunjung digunakan untuk kunjungan bisnis atau kerja jangka pendek.
Working Holiday Visa cocok bagi pemuda yang ingin bekerja sambil berlibur. Resident Visa digunakan untuk pekerjaan jangka panjang atau tinggal lebih dari enam bulan, yang mengharuskan pemegangnya memiliki ARC (Alien Resident Certificate). Entrepreneur Visa ditujukan untuk wirausahawan asing yang bergerak di bidang inovatif.
Sementara itu, Taiwan Employment Gold Card merupakan opsi paling fleksibel karena mencakup izin tinggal, kerja, dan masuk ulang, tanpa memerlukan sponsor dari perusahaan.
Cara Mendapatkan Kerja di Taiwan
Ada beberapa jalur yang bisa ditempuh untuk mendapatkan pekerjaan di Taiwan. Pertama, melalui platform resmi online seperti TaiwanJobs.gov.tw atau Karirhub dari Kementerian Ketenagakerjaan.
Pastikan untuk menyiapkan CV dan surat lamaran yang profesional dan relevan. Kedua, melalui program pemerintah seperti SP2T BP2MI, yang memungkinkan WNI bekerja di Taiwan tanpa agen dan secara transparan.
Pendaftaran dapat dilakukan melalui situs siskop2mi.bp2mi.go.id. Ketiga, melalui agen penyalur resmi yang terdaftar di BP2MI, yang penting untuk memastikan proses perekrutan berjalan secara legal dan aman.
Alternatif lain adalah melalui jalur pendidikan, yaitu dengan menempuh studi di Taiwan. Setelah lulus, lulusan universitas di Taiwan memiliki banyak kesempatan kerja dan dapat membangun jaringan profesional yang kuat.
Tips Sukses bagi Calon PMI ke Taiwan
Sebelum memutuskan untuk bekerja di Taiwan, penting bagi calon PMI untuk mempelajari terlebih dahulu struktur gaji, biaya asuransi, dan pengeluaran hidup agar dapat memperkirakan kebutuhan finansial dengan baik.
Siapkan dana cadangan untuk menghadapi kondisi darurat, terutama pada masa awal adaptasi. Pahami hak-hak sebagai pekerja serta regulasi ketenagakerjaan yang berlaku di Taiwan untuk menghindari pelanggaran atau eksploitasi.
Kemampuan berbahasa Mandarin juga sangat disarankan karena akan mempermudah komunikasi dan memperluas peluang kerja. Selain itu, membangun jaringan profesional melalui komunitas migran atau alumni juga dapat membuka banyak peluang dan memberikan dukungan selama bekerja di luar negeri.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Muhammad Imam Hatami pada 04 Jul 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 04 Jul 2025