Cara Berlibur Tanpa Merusak Lingkungan

7 Tips Praktis Berwisata Tanpa Menimbulkan Limbah (Freepik/brgfx)

JAKARTA - Semua orang tentu menyukai kegiatan liburan atau berwisata. Namun, ada baiknya jika mulai sekarang Anda menerapkan konsep liburan tanpa menimbulkan limbah.

Wisatawan tanpa limbah bertujuan untuk mengurangi dan menggunakan kembali. Bergerak menuju gaya hidup tanpa limbah melibatkan pengurangan kebutuhan dan penggunaan kembali sebanyak mungkin.

Ini tentang mencoba mengirim sesedikit mungkin ke tempat pembuangan sampah, insinerator, atau laut dengan mendaur ulang dan membuat kompos apa yang kita bisa.

Kita dapat menerapkan prinsip-prinsip ini ke semua bidang kehidupan kita, termasuk bepergian. Ingin tahu caranya? Berikut panduan tentang cara bepergian tanpa limbah, yang dikutip dari Enjoy Travel.

Cara Berwisata Tanpa Limbah

1. Menolak Penggunaan Barang Sekali Pakai

Cara termudah untuk melakukan perjalanan tanpa limbah adalah dengan mengurangi penggunaan barang daripada langsung menghilangkan barang-barang tersebut. Salah satu hal termudah yang dapat Anda lakukan adalah memesan makanan untuk dikonsumsi di tempat daripada dibungkus untuk dibawa pulang.

Ini akan mengurangi penggunaan plastik dan wadah sekali pakai. Cari restoran atau kafe yang menyajikan makanan di piring, dengan peralatan makan yang dapat digunakan kembali, serta cangkir dan gelas yang dapat dipakai lagi.

2. Bawalah Barang yang Dapat Digunakan Kembali

Namun, bagaimana jika Anda harus membawa makanan untuk dibawa pulang atau tempat tersebut hanya menyediakan layanan bawa pulang? Nah, pada saat itulah membawa wadah, tas, termos, sedotan logam, cangkir kopi, dan peralatan makan yang dapat digunakan kembali sangat berguna.

Anda akan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan, dan terkadang bahkan dapat menghemat uang karena banyak tempat memberikan diskon jika Anda membawa wadah atau cangkir kopi sendiri.

3. Gunakan Teknologi Go Digital

Mengunduh boarding pass dan dokumen lainnya ke perangkat Anda daripada mencetaknya juga membantu mengurangi limbah. Hal yang sama juga berlaku untuk mengunduh buku dan majalah daripada mengambil bahan bacaan di bandara.

Namun, jika Anda tidak ingin melewatkan buku cetak, pertimbangkan untuk bergabung dengan perpustakaan lokal dan meminjam buku.

4. Kemas Perlengkapan Mandi Tanpa Limbah

Ketika Anda berbelanja perlengkapan mandi untuk perjalanan, carilah yang lebih ramah lingkungan. Misalnya, sampo, kondisioner, dan sabun Batangan tanpa sampah sangat cocok untuk dibawa saat bepergian.

Tidak hanya akan menghindari tumpahan dan kebocoran di dalam tas Anda, tetapi juga memakan lebih sedikit ruang. Ini adalah bentuk konsentrat pembersih yang berbusa ketika bersentuhan dengan air. Sebagian besar dari produk ini bebas kekejaman, bebas paraben dan sulfat, dan dikemas dalam bahan yang dapat terurai.

Anda bahkan dapat membeli beberapa yang tidak menggunakan kemasan. Anda juga dapat membeli batang deodoran dan tablet pasta gigi kunyah tanpa limbah serta botol bubuk dan pasta gigi isi ulang, yang dapat menggantikan tabung pasta gigi plastik Anda.

5. Pertimbangkan Jenis Akomodasi Anda

Memesan akomodasi self-catering atau berkemah adalah cara yang baik untuk mengurangi pemborosan. Anda dapat berbelanja di pasar untuk membeli makanan yang tidak dikemas plastik dan memasak sendiri, yang menghilangkan limbah takeaway dan restoran.

Anda juga akan lebih mudah mendaur ulang dan membuat kompos jika tidak menginap di hotel. Jika Anda tidak dapat melepaskan kemudahan dan kenyamanan hotel, carilah hotel yang menerapkan kebijakan dan praktik ramah.

6. Pilih Maskapai yang Peduli Lingkungan

Maskapai penerbangan yang Anda pilih juga dapat memengaruhi tujuan tanpa limbah Anda. Cari maskapai yang mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dalam penerbangannya.

Etihad Airways dan Hi Fly keduanya telah mengoperasikan penerbangan tanpa plastik sekali pakai. Membawa masker mata, headphone, dan selimut sendiri juga dapat mengurangi limbah selama penerbangan.

7. Lakukan Penelitian Anda

Teliti destinasi Anda agar Anda mengetahui peraturan daur ulang setempat, restoran dan kafe tanpa samplimbahah, serta supermarket grosir dan pasar petani yang menjual barang dalam jumlah besar.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 13 Jan 2024 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 21 Mar 2024  

Editor: Redaksi Daerah
Redaksi Daerah

Redaksi Daerah

Lihat semua artikel

Related Stories