Nasional
Cek Dulu! 7 Ciri Lowongan Kerja Bodong yang Marak di 2025
JAKARTA - Kesulitan mencari pekerjaan semakin meningkat akibat terbatasnya lapangan kerja. Kondisi ini sering dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan melalui lowongan kerja palsu atau loker bodong.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia masih mencapai 7,47 juta orang pada Agustus 2024, mengalami kenaikan dibandingkan Februari 2024 yang tercatat sebanyak 7,20 juta orang. Oleh karena itu, para pencari kerja perlu lebih waspada agar tidak menjadi korban penipuan. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri info lowongan kerja palsu atau loker bodong serta cara menghindarinya.
- Dukung Keberlanjutan Komunitas, Chief YTI Terpilih Bicara 3 Pilar Strategi Mewujudkan Beyond Community
- 5 Rekomendasi Drama Korea Han Ji Min, Selain Love Scout
- Gelar Pemilihan Chief Periode 2025-2026, Siapa Kandidat Tepat untuk Jadi Chief YTI?
Ciri-ciri Lowongan Kerja Palsu di 2025
Meminta Biaya di Awal
Jika lowongan kerja meminta biaya pendaftaran, pelatihan, atau administrasi, itu bisa jadi tanda penipuan. Perusahaan profesional tidak akan meminta uang dari pelamar dengan alasan apapun.
Informasi Tidak Jelas
Loker bodong sering memberikan informasi yang tidak lengkap, seperti alamat perusahaan tidak jelas, nama perusahaan fiktif, atau kontak yang sulit dihubungi.
Kasus yang sering terjadi adalah memberikan alamat ruko kosong tanpa penghuni. Atau alamat yang tidak jelas keberadaannya. Perusahaan yang sah biasanya menggunakan domain email resmi, bukan akun gratis seperti Gmail atau Yahoo.
Gaji Terlalu Tinggi
Penawaran gaji yang jauh di atas rata-rata tanpa mempertimbangkan kualifikasi sering menjadi umpan untuk menarik korban.
Maka dari itu perlu diwaspadai jika ada lowongan kerja yang langsung memberikan iming-iming gaji terlalu tinggi. Pastikan setiap tawaran kerja yang kamu terima masuk akal dan berasal dari sumber terpercaya.
Proses Rekrutmen Tidak Resmi
Jika proses seleksi hanya melalui pesan instan tanpa wawancara langsung atau tanpa dokumen resmi, kemungkinan besar itu loker palsu.
Biasanya proses rekrutmen pekerja berasal dari web resmi perusahaan atau berasal dari aplikasi pencari kerja yang disertakan dengan orang terpercaya bertindak sebagai HRD.
Tips Menghindari Loker Bodong
Periksa Kredibilitas Perusahaan
Cari informasi perusahaan melalui situs resmi, media sosial, atau ulasan di internet. Jika nama perusahaan tidak ditemukan atau mencurigakan, sebaiknya abaikan.
Sebelum melamar, pastikan Anda mencari tahu ulasan atau pengalaman orang lain yang pernah bekerja di perusahaan tersebut. Ini bisa memberikan gambaran tentang kondisi kerja di sana, serta apakah perusahaan itu benar-benar profesional. Cari ulasan di berbagai sumber, seperti platform review pekerjaan atau media sosial.
Jika banyak ulasan negatif atau ada yang mengindikasikan penipuan, sebaiknya hindari melamar di perusahaan tersebut. Sekarang, mencari informasi tentang perusahaan jadi lebih mudah dan itu bisa membantu kamu menghindari tawaran kerja yang mencurigakan.
Cek Situs Lowongan Terpercaya
Gunakan platform pencarian kerja yang sudah terpercaya dan memiliki mekanisme verifikasi untuk menghindari loker palsu. Di antaranya Indeed. Indeed, Karir.com, Glints, Kalibrr, LinkedIn, atau KarirHub Kemenaker.
Hati-hati dengan Tawaran Instan
Jika Anda langsung diterima tanpa proses wawancara atau tes, itu tanda loker bodong. Terlebih lagi jika kamu tiba-tiba dihubungi tanpa pernah mendaftar, lalu ditawari pekerjaan sederhana dengan bayaran yang sangat tinggi.
Hindari memberikan data seperti nomor KTP, rekening bank, atau dokumen pribadi lainnya sebelum Anda yakin perusahaan itu sah. Jika Anda menemukan loker bodong, laporkan ke pihak berwenang atau platform tempat lowongan itu dipublikasikan.
Hati-hati dalam mencari pekerjaan adalah langkah penting untuk melindungi diri dari penipuan. Selalu waspadai tanda-tanda loker bodong dan pastikan Anda mencari informasi dari sumber terpercaya. Dengan demikian, Anda bisa menghindari kerugian finansial maupun emosional akibat penipuan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 30 Jan 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 30 Jan 2025