Cuba Bertani Jagung Aja, Punya Lahan 1 Ha Bisa Buat Umrah

Seorang petani tengah memanen jagung. Foto: Ist

PAINAN - Bertanam jagung bukanlah ide buruk, penghasilan bertani jagung itu lebih besar dari penghasilan profesi berpakaian rapi loh. Kerjanya itu pun tidak harus ambil absen pagi, tapi cukup berolahraga sembari berjemur hangatnya matahari pagi.

Di daerah Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, ada seorang petani yang menceritakan tentang jagung yang ada di kebun yang dikelolanya. Dodi, seorang petani yang terbilang masih berusia muda, telah mencicipi penghasilan dari usahanya bertanam jagung.

Saat ini Dodi memiliki lahan 1 hektar yang ditanami jagung. Ia mengklaim bahwa dengan lahan 1 hektar itu, bisa memanen jagung hingga 7 ton. Nah, Saat ini harga jual jagung kering sudah mencapai Rp 5 ribu per kilogram. Bahkan juga ada lebih.

Menurutnya, dengan harga Rp 5 ribu per kilogram itu, maka hasil produksi dalam 1 hektar bisa mencapai Rp 35 juta. Usia jagung yang bisa dipanen itu mulai dari usia 1,5 bulan hingga 2 bulan lamanya.

"Jadi jika dibandingkan dengan profesi berpakaian rapi itu, memang bertanam jagung cukup besar penghasilannya," katanya, Jumat 3 Juli 2020.

Sedangkan untuk mendapatkan hasil panen maksimal itu, petani harus menyediakan pupuk jenis urea sebanyak 247 kilogram dengan mengeluarkan biaya Rp 570.400 atau Rp 115.000 per 50 kilogram.

Selanjutnya pupuk jenis NPK sebanyak 270 kilogram dengan mengeluarkan biaya Rp 756.000 atau Rp140.000 per 50 kilogram. Berdasarkan harga tersebut, maka khusus pupuk saja petani hanya mengeluarkan biaya Rp 1.326.400.

"Nah bila ditambah dengan obat-obatan pencegahan hama sekitar Rp 200 ribu, maka petani akan mengeluarkan biaya sekitar Rp 1,5 juta," sebutnya.

Terkait hitung-hitunganya, juga ada biaya pemeliharaan dari penanaman hingga panen diperkirakan sebesar Rp 8 juta pula. Berdasarkan jumlah itu, maka biaya yang dikeluarkan telah mencapai Rp 9,5 juta.

"Artinya, bila harga jual dikurangi ongkos produksi, maka yang tersisa sebesar Rp 25,5 juta," ujarnya.

Diakui Dodi, dengan hasil bersih sebesar Rp 25 juta selama tiga bulan itu, maka dapat dikatakan gaji selama 1 bulan yang didapatkan petani, berkisar sekitar Rp 8 juta. Ia mengaku bahwa dengan penghasilan yang demikian, jelas cukup menguntungkan, dan bisa dijadikan sebagai andalan untuk perekonomian.

"Ini hanya untuk lahan 1 hektar, jika lebih, tinggal lagi mengalikan sesuai dengan luas lahan yang dikembangkan," ungkapnya.

Bagikan

Related Stories