Nasional
Dari Jualan Sampo ke Brand Kosmetik Besar, Ini Kisah Nurhayati Subakat yang Menginspirasi
JAKARTA - Industri kosmetik di Indonesia terus berkembang pesat, melahirkan berbagai merek lokal yang semakin kuat. Salah satu brand yang telah eksis sejak lama adalah Wardah, yang didirikan pada tahun 1995.
Wardah merupakan merek kosmetik halal asli Indonesia yang berada di bawah naungan PT Paragon Technology and Innovation (PT PTI). Brand ini didirikan oleh Nurhayati Subakat, yang kini menjabat sebagai Komisaris PT PTI. Wardah hadir dengan komitmen tinggi terhadap kualitas, mendukung perempuan untuk tampil cantik sesuai dengan karakter mereka.
Nurhayati Subakat lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat, pada 27 Juli 1950. Ia dikenal sebagai pionir dalam industri kosmetik halal di Indonesia.
Saat ini, Nurhayati menjabat sebagai Founder dan Chief Executive Officer (CEO) PT Paragon Technology and Innovation, salah satu perusahaan kecantikan terbesar di Indonesia. PT PTI menaungi 14 merek kecantikan ternama, termasuk Wardah, Make Over, Tavi, OMG, Emina, Putri, Kahf, dan masih banyak lagi.
- BRI Perkuat UMKM dengan Program Pengusaha Muda Brilian 2024
- BRI Terapkan Strategi Pengelolaan Segmen Nasabah Berbasis Piramida untuk Pertumbuhan Ekonomi Inklusif
- Canggih! Ini 5 Fitur AI Baru di Samsung Galaxy S25 Series
Nurhayati Subakat memulai kariernya sebagai apoteker di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M. Djamil, Padang. Selepas menikah, Nurhayati ikut suaminya pindah ke Jakarta dan memulai kembali hidup dari nol.
Dia mencari kerja lagi hingga diterima sebagai staf pengendalian mutu di perusahaan kosmetik Wella. Lima tahun setelahnya, perempuan Minang ini memilih resign karena mengurus anak. Saat inilah ia berpikir untuk menjadi wirausaha, apalagi dirinya memiliki bekal ilmu di bidang farmasi.
Wanita lulusan Fakultas Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1975 ini memulai bisnisnya dengan menjual sampo merek Putri di salon-salon di Tangerang pada tahun 1985. Pada tahun 1995, ia meluncurkan merek Wardah dengan mengalihkan target pasar kepada jutaan muslimah.
Setelah sukses besar dengan merek Wardah, PT Pusaka Tradisi Ibu berganti nama menjadi PT Paragon Technology and Innovation (PTI) pada 2011. Kini, Paragon Corp sudah mempunyai karyawan lebih dari 10.000 orang, 41 pusat distribusi, dan kantor perwakilan di Malaysia.
Nurhayati dikenal sebagai sosok yang peduli dengan pendidikan dan selalu berbagi ilmu. Ia juga dikenal sebagai filantropis yang telah memberikan dampak besar bagi industri kecantikan lokal.
Sepak terjang Nurhayati Subakat dalam membangun bisnis kecantikan selama 39 tahun membuahkan hasil. Terbukti, namanya pernah masuk dalam daftar 25 pebisnis perempuan paling berpengaruh se-Asia versi Forbes Asia pada 2018.
Majalah tersebut menaksir kekayaan Nurhayati sekitar US$1,5 miliar atau sekitar Rp24 triliun. Pada Juni 2022, Nurhayati Subakat kembali dinobatkan sebagai salah satu dari “20 Wanita Paling Berpengaruh” oleh Fortune Indonesia.
Sebagai lulusan ITB Nurhayati memberikan dukungan kepada Institut Teknologi Bandung (ITB) berupa dana abadi dan gedung perkuliahan. Dukungan Nurhayati Subakat kepada ITB di antaranya menyerahkan dana abadi sebesar Rp52 miliar untuk pengembangan riset, beasiswa, dan infrastruktur.
Dan memberikan nama Gedung Paragon Innovation dan Gedung Wardah Foundation kepada ITB.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 03 Feb 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 06 Feb 2025