Dengan Prokes yang Disepakati Orang Tua, SDN 03 Gumala Padang Panjang Mulai Laksanakan PBM Tatap Muka

Seorang siswa menerapkan Prokes yang ketat saat PBM mulai dilaksanakan PBM tatap muka di masa PPKM di Kota Padang Panjang, Jumat (13/8/2021). (Dok. Kominfo)

Proses belajar mengajar tatap muka terbatas, resmi diberlakukan Kamis (12/8/2021) kemarin di Kota Padang Panjang. Minus tingkat SLTA, seluruh sekolah dari level PAUD, SD dan SMP sudah melaksanakan PBM sesuai aturan yang ditetapkan pada Instruksi Mendagri No 32 Tahun 2021 yang membolehkan sekolah menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas bagi daerah yang berada pada PPKM Level 1, 2 dan 3.

Di SDN 03 Guguk Malintang (Gumala), Kecamatan Padang Panjang Timur juga sudah menerapkan PTM dengan protokol kesehatan (prokes) ketat, sesuai kesepakatan pihak sekolah dan wali murid.

Kepala SDN 03 Gumala, Yusriati, S.Pd, dikutip dari laman Kominfo, Jumat (13/8/2021) menyebutkan, protokol yang diberlakukan di antaranya orang tua murid mengantar dan menjemput anaknya, memakai masker dan bawa bekal dari rumah.

“Menghindari kerumunan, kantin sekolah belum boleh dibuka untuk sementara waktu. Anak-anak membawa bekal dari rumah. Jam istirahat selama 30 menit, mereka ditemani guru untuk menyantap bekalnya itu. Jadi tidak ada anak-anak yang keluar pada jam sekolah berlangsung," katanya.

Selain itu, kata Yusriati, sekolah juga membagi jam masuk secara bergantian dengan pola genap ganjil. Di dalam kelas, sekolah juga menyediakan hand sanitizer.

"Anak-anak masuk berbeda-beda setiap harinya. Selang-seling. Jika masuk Senin, maka Rabu besoknya lagi anak yang sama masuk sekolah. Begitu juga dengan anak yang masuk Selasa, maka Kamis besoknya mereka masuk," ujarnya.

Yusriati berharap semoga pandemi ini segera berakhir, sehingga pendidik bisa mendidik anak-anak dengan baik. Jika tidak dengan tatap muka, anak-anak akan kurang terkontrol dan guru kurang mengetahui bagaimana perkembangan anak.

"Beruntunglah orang tua yang masih ada waktu untuk mengajarkan anaknya. Bagi orang tua yang tidak mampu mengajar anaknya, ini yang akan sangat sulit bagi kita," tutupnya.

(cigus)
 

Editor: Sutan Marajo

Related Stories