Desa Wisata Danau Diateh Bergerak untuk Angkat Potensi Ekowisata

Kawasan wisata Danau Diateh, Kabupaten Solok, Sumatra Barat, Jumat (24/2/2023). (Foto: dok DPMPTSP Sumbar)

Danau Diateh merupakan salah satu objek wisata yang sangat populer yang ada di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Populernya tidak hanya di kalangan wisatawan lokal saja, tapi sudah dikenal bagi wisatawan nusantaran.

Kawasan yang terletak di Kabupaten Solok ini semakin menarik berkat hadirnya sejumlah destinasi yang sudah dikembangkan masyarakat dan investor. Namun peluang lain dalam pengembangan kepariwisataan di kawasan yang termasuk dalam Kecamatan Lembah Gumanti ini telah terlihat oleh Kelompok Sadar Wisata yang diketuai oleh Yendrizal. 

"Karena pariwisata akan berdampak pada lingkungan maka kami mengantisipasinya justru dengan sebuah paket wekowisata," kata Yendrizal, Jumat 24 Februari 2023.

Paket ekowisata Desa Wisata Danau Diateh difokuskan pada penanaman pinus. "Kami sudah terpakan paket ini sejak beberapa thaun terakhir dan sangat diminati, terutama oleh kalangan muda," katanya. 

Penanaman pinus dilakukan di sekitar kawasan danau, di pinggir jalan, lahan pertanian dan sejumlah kawasan lainnya. "Tanaman pinus ini sangat berguna untuk mengatasi longsor, sebagai tanaman peneduh dan melindungi kawasan sekitarnya dari badai," katanya. 

Dengan banyaknya pembukaan lahan untuk kepentingan pariwisata dan pendukungnya, maka penghijauan harus dilakukan di sejumlah titik. "Ini untuk menjaga agar kesan asrinya Danau Diateh tidak pudar," sebutnya.

Secara estetik, tanaman pinus juga sangat mendukung keindahan Danau Diateh. "Dengan adanya tanaman ini, kawasan Danau Diateh dan sekitarnya makin menguatkan kesan sebagai switzerlandnya Indonesia. Banyak wisatawan yang mengambil foto dengan latar pohon-pohon pinus di pinggir danau kami," katanya.

Yendrizal berharap, pengembangan paket ekowisata ini akan turut memuluskan upaya kelompoknya dalam membangun dempot pembibitan pinus. 

"Kami masih mencari bibit dari luar kawasan kami. Kami berharap suatu saat, kami dapat membibitkan sendiri pohon pinus ini. Selain untuk kebutuhan paket wisata kami, dapat pula dijual kepada pihak yang membutuhkan," sebutnya.

Pokdarwis Danau Diateh juga telah bekerjasama dengan sejumlah pengusaha untuk menjamin ketersediaan penginapan bagi para peminat ekowisata. "Kami sudah menjalin kerjasama dengan sejumlah pemilik hotel dan penginapan. Misalnya dengan hotel Green Hill, agar tersedia penginapan yang memadai. Sebab, ekowisata biasanya diminati oleh kelompok-kelompok mahasiswa dan siswa. Jadi butuh baanyak penginapan biasanya," sebutnya.

Pengamat wisata Sumatera Barat Muhammad Fadhli mengatakan pengembangan ekowisata untuk kawasan wisata populer seperti Danau Diateh sangatlah tepat. "Pariwisata tentu akan berdapak abgi lingkungan. 

Upaya cepat untuk mengantisipasi kerusakan lingkungan perlu dilakukan. Dengan adanya ekowisata, kelestarian lingkungan diharapkan dapat terwujud," kata dosen Institut Seni Indonesia Padang panjang ini.

Kepala Bidang Industri dan Kelembagaan Dinas pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Solok, Gusri Alam mengatakan kegiatan kepariwisataan yang berbasis pada ekowisata sangat di perlukan Kabupaten Solok saat ini. "

Kami sangat sadar bahwa Kabupaten kami dikenal karena alamnya yang asri. Jika pariisaa hanya soal ekspolitasi alam itu saja, maka akhirnya dampaknya akan buruk. Karena itu harus ada pengimbangnya," sebutnya. Pengimbang yang dimaksud adalah bagaimana agar para wisatawan juga turut terlibat dalam upaya penjagaan terhadap alam dan lingkungan.

"Apalagi di sekitar kawasan Kecamatan Danau Kembar, Lembah Gumanti dan kecamatan lainnya diantara danau ateh dan danau bawah, itu kawasan hutan lindungnya masih ada. Jadi harus kita jaga bersama," terang Gusri. 

Kelengkapan jenis pariwisata di Kabupaten Solok menurutnya akan menjadi kekuatan yang dapat menggerak namakabupaten tersebut di mata nasional dan internasional. (rilis)

Editor: Egi Caniago

Related Stories