GAYA HIDUP
Dua Pasar Takjil di Sumbar Ditemukan Mengandung Bahan Berbahaya
Balai Besar Pengawasan Obat Makanan (BBPOM) Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), telah melakukan inspeksi mendadak di tujuh kabupaten dan kota terhadap makanan pabukoan (takjil).
Ketua Tim Sidak dari BBPOM Padang, Zulkifli menyebutkan pihaknya telah menemukan bahan kimia Rhodamine B atau pewarna pakaian tekstil pada cendol delima. Selain itu, setelah uji sampel juga ditemukan bakso campuran Borax.
"Cendol delima berbahan kimia Rhodamine B di Pasar Bandar Buat Padang, dan bakso campuran Borax di Pasar Padang Panjang," kata Zulkifli, Senin (3/5).
Dikatakan Zulkifli, tujuh daerah yang telah dilakukan inspeksi terkait takjil, yakni Kota Padang, Kota Pariaman, Padang Pariaman, Kota Solok, Sawahlunto, Padang Panjang, dan Tanah Datar. Jumlah tersebut dari 12 kabupaten dan kota di Sumbar.
Lebih lanjut, khusus Kota Padang, terdapat lima titik yang telah diinspeksi terkait takjil, yakni Pasar Lubuk Buaya, Pasar Bandar Buat, Pasar Ulak Karang, Gunung Pangilun, dan terakhir Pasar Pabukoan Imam Bonjol. Total hingga saat ini, 160 sampel yang diperiksa.
"Dari tujuh daerah, baru dua kota yang ditemukan kasus. Kedua kasus, yakni cendol di Pasar Bandar Buat Padang, dan bakso di Padang Panjang itu masih proses pemeriksaan uji sampel," ujarnya.
Khusus di Pasar Pabukoan Imam Bonjol Padang, terdapat sembilan sampel yang diuji di lokasi, seperti cendol delima, kerupuk, gorengan, rumput laut, dan makanan lainnya. Dari sembilan sampel yang diuji, tidak ditemukan makanan dengan bahan berbahaya.
Pengakuannya, tahun ini pedagang takjil jauh lebih sadar dan terbukti sedikitnya kasus yang ditemukan. Terkait pedagang yang menggunakan bahan berbahaya, pihaknya bersama Dinas Kesehatan akan melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha pengelola pasar.
"Tahun ini jauh lebih rendah kasusnya. Artinya pedagang kita mulai sadar atas keamanan bahan makan. Kebanyakan pewarna sudah diganti dengan sirop," imbuhnya.