Fakta Menarik, Ini Estimasi Biaya Konklaf di Vatikan

Ternyata Segini Biaya untuk Selenggarakan Konklaf Vatikan (Dimitar DILKOFF / AFP)

JAKARTA – Para Kardinal dari berbagai penjuru dunia mulai memberikan suara pada Rabu, 7 Mei 2025, dalam rangka memilih pemimpin baru Gereja Katolik. Namun, pertanyaan yang muncul adalah: berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk proses sakral ini?

Vatikan belum merinci jumlah anggaran yang dikeluarkan dalam konklaf kali ini, meskipun kondisi keuangan mereka sedang tidak stabil. Hal yang jelas, proses pemilihan paus merupakan kegiatan dengan biaya sangat tinggi, bahkan bisa mencapai jutaan euro.

Lebih dari 200 kardinal, beserta para pendamping mereka, telah diterbangkan ke Roma dan difasilitasi mulai dari akomodasi, konsumsi, hingga kebutuhan logistik lainnya selama masa konklaf yang dimulai usai wafatnya Paus Fransiskus pada Senin, 21 April 2025.

Pada Rabu sore, sekitar 133 kardinal, yang berusia di bawah 80 tahun mulai memberikan suara untuk memilih paus baru di bawah lukisan langit-langit karya Michelangelo di Kapel Sistina, yang telah disiapkan untuk menampung pertemuan ini.

Demikian pula dengan Lapangan St. Petrus, yang diperkirakan dipenuhi ribuan umat setia dan turis yang menunggu asap putih yang menandakan pemilihan paus baru.

Dilansir dari Citizen Digital, sesuai dengan kesepakatan 1929 yang membentuk Negara Kota Vatikan, Italia menanggung biaya atas acara-acara besar seperti konklaf.

Pada konklaf terakhir pada 2013, biaya keamanan, transportasi publik, dan pengeluaran terkait lainnya mencapai 4,5 juta euro (sekitar Rp84 miliar), menurut Wali Kota Roma saat itu, Gianni Alemanno.

Tahun ini, pemerintah sayap kanan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Giorgia Meloni mengalokasikan dana awal sebesar 5 juta euro (sekitar Rp93 miliar) setelah kematian Paus Fransiskus, namun total biaya masih belum dapat dipastikan, kata Menteri Perlindungan Sipil Nello Musumeci.

Tanpa sponsor

Hampir 12.000 petugas keamanan, 1.000 pemadam kebakaran, dan 5.000 pegawai negeri dikerahkan antara kematian Paus Yohanes Paulus II dan pemilihan Paus Benediktus XVI pada 2005, menurut pemerintah Italia.

Tahun itu, biaya penyelenggaraan pemakaman dan konklaf mencapai sekitar tujuh juta euro, menurut laporan yang diterbitkan oleh Tahta Suci.

Sejak itu, Gereja menjadi kurang transparan dalam mengungkapkan angka-angka tersebut.

Pada 2013, tidak ada biaya total yang diberikan untuk konklaf Paus Fransiskus, namun Vatikan kemudian melaporkan defisit anggaran tahunan sebesar 24 juta euro.

Demikian pula, tidak ada perkiraan biaya yang diberikan untuk konklaf kali ini.

Setelah kematian Paus Fransiskus, juru bicara Vatikan Matteo Bruni hanya menegaskan bahwa Tahta Suci tidak memiliki ‘sponsor’ yang membantu dalam masalah keuangan.

Selama kepemimpinannya, Paus asal Argentina ini berusaha membersihkan urusan keuangan Vatikan yang keruh dan sering kali penuh masalah.

Pada 2014, ia mendirikan sekretariat khusus untuk ekonomi, menanggulangi korupsi, dan memperketat pengawasan terhadap investasi serta Bank Vatikan, yang menyebabkan penutupan 5.000 akun.

Namun, keuangan Vatikan tetap rapuh dan para kardinal telah diberi penjelasan tentang situasi tersebut sebelum konklaf dimulai.

Tahta Suci terus menghadapi defisit anggaran kronis, yang diperkirakan mencapai sekitar 30 juta euro (sekitar Rp560 miliar) pada 2022, di tengah penurunan sumbangan dari umat.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 08 May 2025 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 09 Mei 2025  

Editor: Redaksi Daerah
Redaksi Daerah

Redaksi Daerah

Lihat semua artikel

Related Stories