Gubernur Sumbar Tawarkan Banyak Sektor Gaet Investor

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah panen raya padi sawah dengan Bupati Solok dan Forkopimda.

Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) dinilai memiliki potensi besar menggaet dan masuknya beragam investasi. Pasalnya, selain sektor wisata, Sumbar juga memiliki sektor pertanian dan peternakan yang menjanjikan.

Pernyataan itu disampaikan Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah dalam Rapat Koordinasi Pengawasan Penanaman Modal di Padang, Jumat akhir bulan lalu. Dengan beragam sektor itu, menurut Mahyeldi Sumbar sangat cocok bagi investor.

"Potensi kekayaan alam Sumbar memiliki potensi yang luas, dan sangat cocok dilirik untuk penanaman modal. Salah satunya di bidang peternakan, contohnya peternakan sapi," ungkap Mahyeldi diterima kabarminang.id, Senin (3/5).

Mantan wali kota Padang itu menyebutkan, untuk bidang peternakan, Sumbar sudah memiliki teknologi pakan sapi seperti di Universitas Andalas (Unand). Dengan adanya pakan hasil fermentasi ini, dinilai akan mampu menekan harga daging di pasar nantinya.

Dikatakan Mahyeldi, saat ini Sumbar juga mempunyai budidaya peternakan 2000 hektar di Pasaman Barat dan Payakumbuh. Bukan itu saja, Sumbar juga memiliki rumah potong sapi internasional dari Spanyol di daerah Kota Payakumbuh.

"Saat ini tinggal kita investasi untuk indukan. Kemudian akan bekerjasama dengan transmart di Sumatra untuk mengisi daging lokal asli," jelasnya.

Besarnya potensi peternakan di Sumbar, kata politisi PKS itu, ketika terjadi musibah di Tanah Air, Sumbar selalu mengirim rendang dengan jumlah besar. Terbaru, bakan Sumbar mengirimkan sebanyak 1,5 ton rendang untuk korban banjir di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Mahyeldi mengakui, Sumbar memang sedang butuh investor untuk percepatan pembangunan. Hal ini dikarenakan banyak potensi daerah Sumbar yang bisa didukung kegiatan investasi. Jika banyak investasi yang masuk ke Sumbar, dinilai akan berefek positf untuk ekonomi Sumbar ke depan.

Menurutnya, pihaknya akan mencoba, untuk percepatan dalam investasi, termasuk dalam Perda Investasi yang merujuk kepada Undang-undang Cipta Kerja. Demi percepatan investasi tersebut, untuk lima tahun ke depan Sumbar akan fokus untuk sektor pertanian.

Dengan fokus pada pertanian itu, kata Mahyeldi, pihaknya telah menyediakan lahan untuk food estate seluas ribuan hektar. Lahan tersebut ada di Pasaman 7000 hektar, Padang Pariaman 1000 hektar, dan Solok Selatan 500 hektar yang siap untuk dikembangkan.

"Kita juga telah diskuso dengan Komandan Lantamal tentang potensi wisata bahari yang nanti bisa mengakseskan pulau-pulau, dan potensi perikanan laut di Sumbar," tukasnya.


Related Stories