Hebat! Dana Desa di Sungai Pinang Dialokasikan Membuat 37 Unit Perahu Nelayan

Ilustrasi membuat perahu nelayan/Foto: Borneo

PAINAN - Pemerintah Nagari Sungai Pinang, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, turut mendorong perekonomian masyarakat yang dominan berprofesi sebagai nelayan. 

Wali Nagari Sungai Pinang, Azli, mengatakan untuk mendorong perekonomian masyarakat, tahun 2020 pihaknya akan membuat 37 unit perahu, dananya bersumber dari dana desa. Saat ini Nagari Sungai Pinang telah mengalokasikan anggaran untuk membuat perahu.

"Pengalokasian anggaran itu untuk mendongkrak perekonomian masyarakat setempat yang hampir 90 persen berprofesi sebagai nelayan," katanya seperti dikutip dari laman resmi Pemkab Pesisir Selatan, Selasa 21 Juli 2020. 

Ia menjelaskan untuk tahap pertama ini, Pemerintah Nagari Sungai Pinang rasa cukup diangka 37 unit. Sementara untuk selanjutnya akan dipantau dulu seperti apa dampak bantuan perahu terhadap perekonomian masyarakat. 

Azli mengaku bahwa tidak semua warga bisa mendapat bantuan tersebut. Penerima bantuan mesti memenuhi beberapa kriteria yang ditetapkan, seperti berprofesi sebagai nelayan, miskin dan memiliki kemauan yang tinggi untuk berusaha.

"Dengan perahu yang dibangun maka nelayan bisa mencari ikan hingga 30 mil ke tengah laut, jauh lebih baik dibanding perahu tradisional yang pada umumnya digunakan nelayan setempat yang hanya mampu menjangkau satu mil saja," jelasnya. 

Menurutnya, dengan semakin jauhnya daya jelajah perahu tentu saja nelayan lebih leluasa mendatangi lokasi-lokasi yang dinilai banyak terdapat ikan sehingga akan berbanding lurus dengan pendapatan mereka.

Selain untuk memancing perahu-perahu tersebut juga bisa digunakan oleh nelayan untuk mengangkut wisatawan ke beberapa pulau terdekat di nagari itu, serta juga bisa disewakan bagi wisatawan yang hobi memancing.

"Perahu-perahu tersebut tidak hanya sebatas untuk memancing namun juga aktivitas lain yang berdampak ekonomis bagi nelayan," sebut dia.

Ia menyebutkan Nagari Sungai Pinang merupakan daerah yang ke dalam Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh. Artinya, perekonomian masyarakat setempat perlu di dorong, agar dapat memanfaatkan kondisi yang ada.

Bagikan

Related Stories