Inflasi Tingggi Sebabkan Dolar AS Terus Menguat

Ilustrasi mata uang rupiah dan dolar AS. (TrenAsia/ismail Pohan)

Nilai kurs rupiah ditutup melemah pada perdagangan hari ini sementara dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat karena inflasi di negeri Paman Sam yang masih tinggi.

Menurut data perdagangan Bloomberg, Senin, 27 Februari 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 42 poin di posisi Rp15.270 per-dolar AS. Pada perdagangan sebelumnya, Jumat, 24 Februari 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 35 poin di level Rp15.227 per-dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, indeks dolar AS melayang ke dekat level tertinggi dalam kurun dua bulan terakhir.

Perkembangan tersebut didorong oleh data-data ekonomi yang mengindikasikan peluang yang lebih terbuka lebar bagi The Federal Reserve (The Fed) untuk terus menaikkan suku bunga.

"Data pengeluaran konsumsi pribadi, pengukur inflasi pilihan The Fed, menunjukkan pada hari Jumat (24 Februari 2023) bahwa inflasi AS tetap kuat hingga Januari, memberikan bank sentral lebih banyak dorongan untuk terus menaikkan suku bunga," kata Ibrahim dikutip dari riset harian, Senin, 27 Februari 2023.

Ibrahim menambahkan, fokus pasar saat ini tertuju kepada data ketenagakerjaan AS untuk bulan Januari yang akan dirilis hari Jumat nanti.

Tanda-tanda kekuatan ketenagakerjaan di negeri Paman Sam dapat menjadi referensi untuk membaca prospek kenaikan suku bunga dari The Fed yang telah berkomitmen untuk mengetatkan kebijakan moneter demi meredam inflasi.

Sementara itu, pasar masih ragu atas pemulihan ekonomi China tahun ini karena walaupun sebagian besar kebijakan anti-COVID sudah dilonggarkan, namun negeri Tirai Bambu masih berkutat dengan jumlah kasus yang masih cukup tinggi.

Menurut Ibrahim, untuk perdagangan besok, Selasa, 28 Februari 2023, nilai kurs rupiah berpotensi melemah di kisaran Rp15.250-Rp15.320 per-dolar AS.  (TrenAsia.com)

Editor: Egi Caniago
Bagikan

Related Stories