Daerah
Ingin ke Sumbar di Era New Normal? Pahami Ketentuan Berikut
LIMAPULUH KOTA - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah menerapkan pengawasan selektif di setiap pintu masuk lalu lintas. Pengawasan selektif ini dilakukan setelah ditetapkannya tatanan kehidupan baru atau new normal.
Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno yang meninjau di perbatasan Sumatera Barat - Riau, mengatakan, pengawasan selektif merupakan upaya untuk memantau setiap orang yang masuk ke Sumatera Barat, apakah sudah mematahi protokol kesehatan, atau malah abai saja. Bagi yang tidak patuh, petugas akan memberikan teguran.
"Silahkan ke Sumatera Barat, tapi harus pakai masker dan tentunya aman Covid-19. Nah pengawasan selektif yang diterapkan itu, untuk memantau hal-hal demikian," katanya ketika berada di Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota, Sabtu 4 Juli 2020
Pengawasan selektif yang diberlakukan di Sumatera Barat itu, sesuai dengan mengikuti Peraturan Menteri Perhubungan (PM) Nomor 41 Tahun 2020 Tentang perubahan atas Peraturan Menteri (PM) Perhubungan Nomor 18 Tahun 2020 tentang pengendalian transportasi dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.
"Situasi belum sepenuhnya aman Covid-19. Jadi kita tidak bisa memberikan kebebasan orang untuk keluar dan masuk ke Sumatera Barat," ujarnya.
Artinya, selama diberlakukannya pengawasan selektif tersebut, Pemprov Sumatera Barat tidak menghitung kendaraan yang masuk dan tidak lagi melakukan pengecekan suhu tubuh. Melainkan mengawasi orang yang masuk dan keluar bahwa harus patuhi protokol kesehatan.
Dikatakannya, pelaksanaan pengawasan selektif di perbatasan dilakukan juga berdasarkan pertimbangan psikologis. Dimana diterapkannya selektif terhadap orang datang dan masuk ke daerah untuk memastikan sehat dan aman Covid-19.
"Jadi kalau sudah seperti itu, kesehatan masyarakat Sumatera Barat dari penyebaran Covid-19 dapat terawasi," tegasnya.
Untuk itu, Irwan menyatakan pelaksanaan pengawasan selektif di setiap pintu masuk ke Sumatera Barat khususnya jalur darat, memang tidak seketat sebelumnya. Namun tetap bagaimana pengawasan setiap orang masuk itu mentaati protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan sesuai dengan persyaratan.
Pihaknya juga tetap siaga di posko-posko perbatasan dalam upaya pengawasan terhadap orang-orang yang masuk ke Sumatera Barat saat di perbatasan khususnya lewat darat, karena sekarang hanya sifatnya pengawasan. Hal tersebut juga sesuai dengan pengarahan dari pusat bahwa orang yang bepergian dan berwisata sudah diperbolehkan.
"Dengan adanya demikian ekonomi juga jadi bergerak, jadi silahkan datang ke Sumatera Barat, syaratnya ada dua sehat dari Covid-19 dan mengikuti protokol kesehatan, tetapi kalau sakit tidak boleh ke Sumatera Barat," tegasnya.
Terakhir juga Irwan juga menyebutkan di Sumatera Barat ada 9 titik jalur darat untuk lebih diefektifkan setelah hari Raya Haji.