Nasional
Ini Alasan Mengapa Es Justru Mengapung dan Tidak Tenggelam Ketika di Air
JAKARTA - Seperti telah Anda ketahui, biasanya benda padat cenderung tenggelam ketika dimasukkan ke dalam cairan. Namun berbeda dengan es. Es ternyata memiliki sifat unik yang membuatnya melayang di permukaan air.
Pernahkah Anda berpikir mengapa es mengapung di atas air, bukannya tenggelam ke dasar? Ini ada hubungannya dengan kepadatan air.
Air es, yang merupakan air berbentuk padat, dapat mengapung karena massa jenisnya lebih kecil dibandingkan bentuk cairnya. Sebaliknya, sebagian besar zat lain menjadi lebih padat dalam fase padat.
- Erick Thohir Ungkap Kemungkinan Harga Tiket Bioskop Akan Sama di Semua Daerah
- Ide Rayakan Tahun 2024 Tanpa Harus Macet di Jalanan
- 5 Cara Menghindari Deepfake Agar Lebih Aman Berselancar di Dunia Maya
Seorang profesor geofisika di Massachusetts Institute of Technology, Brent Minchew mengatakan alasannya kepada Live Science. “Ketika air membeku, ikatan hidrogen membentuk kisi kristal. Sebagian besar es di permukaan bumi berbentuk kristal heksagonal berulang. Ada banyak ruang kosong di dalam struktur kisi yang terisi udara, sehingga menyebabkan kepadatan es lebih rendah,” kata Minchew.
Inilah sebabnya gunung es mengapung di lautan, meskipun tebalnya kira-kira antara 100 dan 165 kaki (30 dan 50 meter). Ini merupakan hal yang baik, karena es yang mengapung memungkinkan kehidupan berkembang di bawah permukaan danau dan lautan yang membeku.
Mantan ahli iklim di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Maryland, Claira Parkinson juga mengatakan jika es tenggelam, itu akan menjadi masalah bagi kehidupan laut dan akuatik yang saat ini hidup di habitat bawah air tersebut.
“Saat membeku, es laut mengeluarkan garam dan membuat air di bawahnya menjadi sangat asin dan padat. Air padat yang diciptakan oleh es laut ini tenggelam ke dasar lautan dan mendorong air dalam ke permukaan, membantu mengedarkan air laut ke seluruh dunia,” lanjut Minchew.
Untuk diketahui lapisan es di Antartika Barat akan berkurang dengan cepat pada abad mendatang seiring dengan bertambahnya usia. lautan yang memanas mencairkan lapisan es dari bawah.
- Fase Pertama PLTS di IKN Diproyeksikan Mulai Beroperasi Februari 2024
- KAI Lanjut Kerja Sama dengan Perusahaan Kereta Jepang
- Adidas Resmi Perkenalkan Bola UEFA Euro 2024
Menurut sebuah studi pada tahun 2023 yang diterbitkan dalam jurnal kenaikan permukaan laut. Lapisan es Antartika Barat merupakan perpanjangan es yang menghubungkan daratan dan merupakan penyumbang terbesar perubahan iklim
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 05 Dec 2023
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 05 Des 2023