Nasional
Ini Calon Kuat Pengganti Chevron di Proyek Migas IDD
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan ENI, perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Italia, menjadi kandidat kuat pengganti Chevron dalam proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) di Kalimantan Timur.
Bahkan Arifin menyebut pihaknya sudah mengadakan pertemuan bersama perusahaan tersebut untuk membahas pengembangan Blok IDD tersebut.
"Insyaallah positif ya. (Nilai akuisisi) itu rahasianya Chevron. Kan bisnis," kata Arifin saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat 16 Desember 2022.
Sayangnya, ia belum membeberkan besaran nilai akuisisi ENI untuk menggeser proyek yang berada di lepas pantai Kalimantan Timur tersebut.
- Proyek PLTA Bendungan Tiga Dihaji Senilai Rp1,12 Triliun Menanti Minat Investor
- Elon Musk Jual Saham Tesla Rp56,16 Triliun
- Menteri ESDM Berencana Subsidi Konversi Motor Listrik di Indonesia
Sebelumnya, pemerintah memastikan perusahaan raksasa minyak dan gas asal Italia, ENI S.p.A, akan masuk menjadi operator proyek gas Indonesia Deepwater Development (IDD) atau proyek IDD.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji. Adapun ENI akan menggarap proyek laut lepas (offshore) di Selat Makassar tersebut mulai 2023.
"ENI dia akan menjalankan mudah-mudahan akhir tahun ini atau awal tahun depan itu bisa menjalankan IDD Selat Makassar, mudah-mudahan bisa berjalan," ungkap Tutuka saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR, Selasa, 13 Desember 2022.
Sehingga ENI resmi mengakuisisi hak partisipasi (Participating Interest/PI) PT Chevron Pacific Indonesia (CPI). Adapun untuk hak kelola yang dilepas CPI berada dalam IDD fase dua yakni di Lapangan Gendalo-Gehem. Perusahaan sebelumnya merupakan operator di proyek ini dengan mengempit 63% PI. (TrenAsia.com)