Nasional
Ini Dia Tanda-tanda Iklan Palsu di Media Sosial
JAKARTA - Saat ini hampir semua orang tentu memiliki akun media sosial yang digunakan untuk berhubungan satu sama lain. Selain sebagai wadah berbagi informasi, media sosial juga digunakan oleh berbagai merek atau pengguna pribadi untuk memasang iklan dengan tujuan menarik minat pengguna dan mendorong pembelian produk mereka.
Namun, perlu diingat bahwa semakin banyak orang yang menjadi korban iklan palsu saat ini. Untuk menghindari jebakan iklan palsu, tindakan pencegahan berikut dapat diterapkan.
Tanda-tanda Iklan Palsu di Media Sosial
Berikut beberapa ciri-ciri iklan palsu di media sosial yang perlu diwaspadai.
1. Penawaran Terlalu Bagus untuk Dijadikan Kenyataan
Penawaran yang terlihat terlalu menggiurkan seringkali menimbulkan kecurigaan. Iklan palsu yang disebarkan di media sosial mungkin sulit diidentifikasi, namun bijaklah dengan mengikuti aturan bahwa sesuatu yang terlalu baik untuk menjadi kenyataan mungkin mengandung risiko.
- 5 Modus Penipuan Romantis Melibatkan Kecerdasan Buatan dalam Love Scamming, Hati-hati!
- Kenali Apa Itu Love Scamming dan Cara Menghindarinya
- Webull Indonesia Hadirkan Penawaran Pengalaman Baru Berinvestasi Saham
2. Link Tidak Aman
Jika iklan mengandung link yang tidak dimulai dengan https://, waspadalah. Huruf 's' di link menandakan tingkat enkripsi keamanan yang lebih tinggi. Lebih baik cari situs web suatu brand secara manual melalui pencarian Google daripada mengklik link dari iklan.
3. Akun Media Sosial Suatu Brand Mengikuti Anda
Penipu bisa menciptakan akun palsu dari merek terkenal, meniru postingan asli, dan membeli pengikut palsu. Jika akun tersebut mengikuti Anda dan mengirim pesan, maka Anda perlu waspada. Periksa juga tingkat keterlibatan atau engagement akun, karena akun palsu biasanya memiliki interaksi yang rendah.
4. Komentar Dinonaktifkan
Jika kolom komentar dinonaktifkan, maka hal itu bisa menjadi indikasi iklan palsu di media sosial. Hal ini mungkin dilakukan agar penipu dapat terhindar dari komentar negatif dan membatasi interaksi setelah mendapatkan informasi dari Anda.
5. Penggunaan Foto yang Tidak Valid
Penipu dapat menggunakan alat canggih untuk meretas komputer, mencuri identitas, dan membuat ulang merek atau logo. Meski sulit, perhatikan ketidaksesuaian yang mungkin ada. Jangan terpancing oleh iklan yang dirancang dengan baik, karena penipu dapat meniru dengan sangat rapi.
- Tips Membeli Rumah dari Ahli Keuangan
- Pajak Hiburan Meroket hingga 75 Persen, Industri Pariwisata Bali Ramai-ramai Menolak
- 5 Makanan Ini Ternyata Hasil Akulturasi Budaya
Itulah beberapa langkah untuk mengenali iklan palsu di media sosial. Tetap waspada!
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Justina Nur Landhiani pada 22 Jan 2024