Jangan Sia-siakan THR Tahun 2021, Harga Rumah Sedang Turun!

Proyek pembangunan rumah subsidi di kawasan Tigaraksa, Tangerang, Senin, 28 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Lebaran tahun ini, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Perekonomian telah mewajibkan semua perusahaan swasta membayarkan tunjangan hari raya (THR) bagi pekerja mereka secara penuh. Selain untuk kebutuhan primer menjelang lebaran, THR juga bisa dipakai untuk tambahan dana membeli rumah.

“THR bisa digunakan secara bijak untuk hal lain yang bermanfaat dalam jangka panjang seperti untuk membeli rumah misalnya. Apalagi menurut studi Rumah.com, saat ini adalah kondisi termudah untuk membeli rumah,” ujar Country Manager Rumah.com Marine Novita dalam siaran pers, dikutip Minggu, 18 April 2021.

Sebagai informasi, besaran THR yang didapatkan pekerja berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) nomor 6 tahun 2016 pasal 3 ayat 1 adalah satu bulan gaji penuh jika pekerja telah bekerja selama 12 bulan atau lebih.

Sementara untuk pekerja dengan masa kerja kurang dari 12 bulan maka akan mendapatkan THR dengan besaran proporsional sesuai masa kerjanya.

Menyisihkan THR sebagai pembayaran uang muka kredit (down payment/DP) rumah adalah langkah yang tepat dan bijak karena memprioritaskan penggunaan uang untuk hal yang merupakan kebutuhan bukan sekadar keinginan.

Apalagi harga rumah maupun hunian lainnya secara umum selalu naik setiap tahunnya. Bahkan, kenaikan harganya lebih tinggi dari inflasi.

Agar bisa menyisihkan dana THR yang diterima setahun sekali sebagai DP untuk membeli rumah impian, pekerja bisa membuat simulasi perhitungan. Contohnya, dari 100% dana THR, 30% bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan dan membiayai pengeluaran bulanan.

Kemudian 30% dana THR lainnya dapat digunakan untuk keperluan menyambut Lebaran. Sehingga sisa 40% dari dana THR dapat disimpan untuk mengumpulkan DP rumah.

Namun jika jumlah THR-nya terbatas dan ingin mewujudkan rencana membeli rumah, maka rayakan Lebaran dengan sehemat mungkin.

Setelah memperkirakan berapa dana THR yang bisa disisihkan untuk membeli rumah, maka pekerja sebaiknya mulai mencari daerah hunian yang akan diincar dan menyesuaikan dengan kemampuan finansialnya.

Harga turun, suplai naik

Berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q1 2021 menunjukkan terjadinya penurunan harga properti dan kenaikan suplai properti.

Tercatat, wilayah DKI Jakarta turun sebesar 1,19% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (quarter on quarter/qoq). DI Yogyakarta mengalami penurunan terbesar yakni sebesar 1,96% (qoq). Jawa Timur juga mengalami koreksi negatif sebesar 1,47% (qoq).

DKI Jakarta mengalami penurunan secara merata di kisaran 1,2% per kuartal. Wilayah dengan penurunan harga terbesar adalah Jakarta Pusat, yang turun sebesar 2,2% (qoq). Sementara itu, Jakarta Utara turun sebesar 1,6% (qoq). Turunnya harga di kedua wilayah Jakarta ini terjadi baik di segmen rumah tapak maupun apartemen.

Wilayah lain yang bisa dijadikan incaran adalah Kabupaten Tangerang, di mana indeks harganya turun sebesar 2,1% (qoq) pada Q4 2020 lalu. Ini adalah pertama kalinya harga properti di kawasan sunrise property tersebut mengalami penurunan secara kuartalan dalam satu tahun terakhir.

“Turunnya harga properti dan naiknya suplai properti menunjukkan bahwa pasar properti masih berada dalam situasi buyer’s market. Sehingga bagi konsumen yang sudah siap secara finansial, inilah saat termudah untuk membeli hunian,” jelas Marine.

Selain itu, pemerintah juga sudah menawarkan beberapa program seperti down payment (DP) rumah 0 persen dan pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) 100 persen untuk rumah dengan harga di bawah Rp2 miliar. (TrenAsia.com)


Related Stories