Nasional
Jejak Panjang MTV, Stasiun Musik Legendaris yang Kehilangan Gaungnya
JAKARTA – Para penggemar MTV dibuat sedih dan terkejut usai Paramount Global mengumumkan bahwa mereka akan menutup secara permanen lima saluran musik MTV pada 31 Desember 2025. MTV sendiri telah dikenal sebagai stasiun musik pertama di dunia yang menyiarkan programnya selama 24 jam penuh.
Keputusan ini menandai berakhirnya era setelah 44 tahun kejayaan MTV, yang pernah memikat jutaan penonton di seluruh dunia serta memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan musik, fesyen, dan budaya pop.
Berdasarkan laporan Newsweek dan BBC, jaringan tersebut akan menghentikan siaran di kanal MTV Music, MTV 80s, MTV 90s, Club MTV, dan MTV Live.
Namun, saluran utamanya, MTV HD, akan tetap mengudara, dan jaringan MTV di Amerika Serikat, termasuk MTV, MTV2, MTV Live, MTV Classic, serta MTV Tres tampaknya tidak akan terdampak.
Seorang juru bicara Paramount, perusahaan induk MTV, menolak memberikan komentar. Selama bertahun-tahun, MTV menghadirkan hiburan melalui video musik bergenre rock, pop klasik, dan musik dansa, serta menayangkan pertunjukan langsung dan liputan konser.
Menurut laporan Rolling Out, penghentian siaran akan dimulai di Inggris dan Irlandia. Setelah itu, langkah serupa akan dilakukan di kawasan Eropa daratan dan pasar internasional lainnya.
BBC, mengutip laporan media setempat, menyebut bahwa Paramount juga berencana menutup saluran musik MTV di beberapa negara seperti Australia, Polandia, Prancis, dan Brasil.
- Kisah Panjang Sepatu Bata di Indonesia, dari Kejayaan hingga Hentikan Produksi
- 5 Strategi Keuangan yang Wajib Anda Lakukan Sebelum Berusia 40 Tahun
- Rekomendasi Hotel Dekat GBK Nonton Konser Blackpink 2025, Ada Paket Hemat!
Langkah besar ini sekaligus menandakan perubahan kebiasaan menonton masyarakat, di mana video musik kini lebih banyak dikonsumsi melalui platform streaming seperti YouTube dan media sosial daripada melalui televisi.
Menurut laporan BBC, langkah ini merupakan bagian dari strategi global untuk memangkas pengeluaran hingga US$500 juta. Sebelumnya, pada Agustus, perusahaan juga telah menutup Paramount Television Studios, yang memproduksi serial seperti Jack Ryan dan The Spiderwick Chronicles.
Di Inggris, kebijakan pemangkasan anggaran tersebut mengakibatkan PHK yang turut berdampak pada produksi lokal MTV. Akibatnya, program orisinal seperti Gonzo dan Fresh Out UK dibatalkan.
Meski demikian, saluran musik MTV di Inggris masih mempertahankan jumlah penonton yang cukup stabil. Berdasarkan data terbaru dari BARB, MTV Music meraih 1,3 juta penonton pada Juli, sementara MTV 90s menarik sekitar 949 ribu penonton.
Meskipun begitu, merek MTV akan tetap hadir melalui platform media sosial serta layanan streaming milik Paramount, Paramount+.
Dilansir dari USA Today, empat dekade setelah stasiun revolusioner itu menayangkan video musik selama 24 jam nonstop, keputusan MTV ini menjadi tanda lain dari perubahan zaman. Sejak tahun 2000-an, saluran utama MTV semakin banyak menayangkan program bergenre realitas seperti The Real World, Teen Mom, dan Jersey Shore.
Sementara itu, saluran-saluran afiliasinya tetap berfokus pada konten musik, meski dengan jangkauan, distribusi, dan pendapatan yang jauh lebih kecil.
Sejak diluncurkan pada tahun 1981, MTV mengubah lanskap dunia televisi dengan menayangkan musik dan program terkait selama 24 jam penuh yang dipandu oleh video jockey (VJ). Stasiun ini berperan besar dalam mendorong perkembangan video musik sebagai bentuk seni.
Video pertama yang diputar adalah Video Killed the Radio Star dari The Buggles.
MTV juga berevolusi dalam jenis musik yang ditampilkannya, awalnya berfokus pada rock, kemudian beralih ke pop dan R&B, serta akhirnya ke hip-hop setelah menembus batas rasialnya sendiri pada 1980-an lewat penayangan video musik Michael Jackson seperti Billie Jean dan Thriller.
Jaringan ini kemudian berekspansi ke Eropa pada tahun 1987, dan sepuluh tahun setelahnya, pada 1997, Inggris memiliki saluran MTV khususnya sendiri.
Tahun-Tahun Awal: MTV Melaju Pesat
Dalam edisi “1982 in Review” Rolling Stone mencatat tahun tersebut menjadi masa sulit bagi industri musik, dengan penurunan penjualan hingga 50%. Namun, ada satu titik terang pendatang baru bernama MTV.
Meski baru memasuki tahun penuh keduanya, jumlah pelanggan MTV telah meningkat tiga kali lipat, dari 3 juta menjadi 9 juta. Rolling Stone menyebut pencapaian itu sebagai sebuah gebrakan dan gebrakan itu baru saja dimulai untuk menjadi lebih besar lagi.
Dua tahun kemudian, pada 1984, MTV mencatatkan keuntungan sebesar US$4,5 juta hanya dalam kuartal keempat, dengan total laba bersih tahunan mencapai US$11,9 juta, menurut laporan The New York Times pada Februari 1985.
Pendapatannya juga meningkat dari US$27,7 juta pada 1983 menjadi US$42 juta pada 1984, menandakan bahwa MTV bukan lagi pemain baru yang tak dikenal di industri hiburan.
Viacom dan Masa Kejayaan MTV
Pada tahun 1984, MTV berhasil mengungguli semua jaringan televisi kabel lainnya dalam hal pendapatan iklan, dan hal itu menarik perhatian para raksasa industri media.
Setahun kemudian, pada 1985, perusahaan media besar Viacom mengakuisisi MTV beserta Showtime melalui kesepakatan kompleks senilai US$667,5 juta, menurut laporan Los Angeles Times pada tahun tersebut.
Menjelang pertengahan dekade yang dikenal sebagai Decade of Decadence, MTV telah berubah menjadi perusahaan besar yang mapan.
Masa keemasan MTV berlangsung antara tahun 1989 hingga 1992, dan secara finansial, 1992 menjadi puncak kejayaan jaringan tersebut. Menurut Forbes, pada periode itu MTV telah menjangkau 112 juta rumah di seluruh dunia dan menghasilkan pendapatan sekitar US$400 juta.
Strategi Perubahan Arah MT - Berhasil, Tapi Hanya Sementara
Menurut Forbes, program realitas besar menjadi penyelamat MTV pada era pasca-video musik di tahun 2000-an. Pada 1999, CNN melaporkan laba Viacom melonjak hingga 85%, sebagian besar berkat peningkatan rating dua digit dan kenaikan pendapatan sebesar 17% di MTV.
Jenis acara baru ini tergolong murah untuk diproduksi, kurang dari US$1 juta per episode, atau sekitar sepertiga biaya produksi acara naskah, namun berhasil meraih rating tinggi dan menghasilkan keuntungan besar.
Pada puncaknya di tahun 2011, Jersey Shore dengan 8 juta penonton menjadi acara paling banyak ditonton dalam sejarah MTV serta kontributor utama peningkatan laba Viacom di pergantian dekade. Namun, seiring waktu, formula sukses tersebut mulai kehilangan daya tariknya.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 14 Oct 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 16 Okt 2025