Jumlah Kawasan Industri di Indonesia Meningkat 47,5 Persen Dalam 5 Tahun Terakhir

Pembangunan infrastruktur jalan di Kalimantan Utara / Dok. Kementerian PUPR

Kawasan industri mengalami peningkatan jumlah sebesar 47,5% dan luas 43,26% dalam lima tahun terakhir.

“Ada peningkatan luas kawasan industri sebesar 43,26 persen atau 15.662,02 hektare (Ha),” ungkap Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Eko S.A. Cahyanto dalam keterangan tertulis yang diterima TrenAsia.com, Sabtu, 30 Januari 2021.

Ia menerangkan, di luar Jawa sendiri jumlah kawasan industri melonjak sebanyak 14 kawasan. Ini terjadi seiring dengan penambahan luas lahan 8.664,36 Ha pada 2020.

Menurutnya, ketersediaan lahan di luar Jawa masih relatif luas. Inilah yang menyebabkan persentase luasan lebih tinggi dibandingkan dengan Jawa.

Di sisi lain, saat ini terdapat 127 area industri seluas total 55.000 Ha yang dianggap siap untuk direlokasi dalam rangka menyambut investor global, salah satunya China.

Lahan tersebut dibagi menjadi tiga kelompok, yakni kawasan existing di Pantai Utara Jawa, kawasan dalam daftar proyek strategis nasional, serta kawasan green project alias yang masih minim infrastruktur. Investor tersebut dikatakan bisa memilih sesuai dengan karakter wilayah yang diinginkan.

Sebagai informasi, hingga akhir tahun lalu terdapat setidaknya 70 kawasan industri existing di wilayah Pantura Jawa yang luasnya lebih dari 36.000 Ha. Kemudian ada sebanyak 39 kawasan seluas 18 Ha berada di Jawa Barat. Adapun sisanya, tersebar di Banten, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta.

Sementara itu, Direktur Perwilayahan Industri Kemenperin Ignatius Warsito mengungkapkan, pihaknya juga mendorong investor masuk ke kawasan green project yang dikembangkan di wilayah terluar Indonesia.

Kawasan industri yang menjadi andalan pemerintah saat ini, salah satunya berada di Batang, Jawa Tengah. “Selain itu, kawasan industri di sepanjang Pantura juga turut didukung karena dianggap mumpuni dari sisi infrastruktur maupun jalur rantai pasok,” kata dia.

Berbagai strategi yang telah dilakukan sejauh ini di antaranya kerja sama promosi, pengembangan pilot project kawasan industri halal, serta mendorong penyediaan dukungan infrastruktur, seperti jalan, pelabuhan, dan harga gas. (TrenAsia.com)

Bagikan

Related Stories