Karen, Desa BSI Tingkatkan Pendapatan Petani

Petani Desa BSI Lampung menunjukkan beras produksi PT Gapsera (BSI)

Yayasan Bangun Sejahtera Mitra Umat (BSMU) bersama Bank Syariah Indonesia (BSI) memiliki program unggulan Desa BSI atau Desa Berdaya Sejahtera Indonesia. Pemberdayaan wilayah binaan difokuskan untuk pengembangan klaster usaha baik di sektor pertanian, peternakan dan perkebunan. Program ini dilakukan dengan pendampingan intensif baik teknis maupun pendekatan dakwah Islam.

Saat ini, Yayasan BSMU bersama BSI memiliki enam Desa BSI yaitu: klaster pertanian padi Desa Rejo Asri, Lampung, klaster peternakan kambing Desa Kedarpan, Purbalingga, klaster peternakan sapi Desa Jatitrenggalek dan klaster pertanian mina padi Desa Candibinangun, Yogyakarta.

Pada 2022, Yayasan BSMU dan BSI berencana meluncurkan Desa BSI pertama di Provinsi Aceh dan kedua di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Khusus untuk Desa BSI di Lampung, tercatat telah memenangkan penghargaan lingkungan Kalpataru untuk pertanian organik dan ramah lingkungan di 2019. Selain itu, pada 2021 juga telah mengirimkan duta petani milenial dan duta petani dari Kementerian Pertanian.

Pada 2021, Desa BSI Lampung masuk dalam salah satu program unggulan Top CSR Award untuk kategori program CSR dan leadership. Desa ini merupakan salah satu program yang sudah memasuki periode exit.

Direktur Eksekutif Yayasan BSMU Sukoriyanto Saputro menjelaskan, program Desa BSI memberi manfaat ke berbagai stakeholder, salah satunya pembukaan akses bank dengan penambahan 152 number of account.

“Ini mendukung terciptanya budaya transaksi non tunai dan membiasakan petani mengelola keuangan keluarga dengan baik,” kata Sukoriyanto, dikutip dari siaran berita, Jumat (25/2/2022).

Group Head Change Management and Transformation Office BSI sekaligus Ketua Umum Dewan Pengurus Yayasan BSMU Suhendar mengatakan, program Desa BSI diharapkan bisa memenuhi cita-cita besar untuk menyejahterakan masyarakat dan mewujudkan dampak sosial berkelanjutan.

“Kami komitmen pada pengembangan people, planet dan profit dengan pengutamakan kaidah maqasid syariah,” kata Suhendar.

Penerima manfaat di sekitar desa binaan telah menyalurkan zakatnya sebanyak 20,2 ton atau Rp89 juta melalui Yayasan BSMU. Ini merupakan manifestasi keberhasilan program dan peningkatan perekonomian masyarakat. Aset kelompok petani juga meningkat dari bantuan awal hanya Rp2,5 miliar, saat ini telah dikembangkan menjadi Rp4,2 miliar. Peningkatan aset berpengaruh ke pendapatan rata-rata petani di Lampung.

Secara umum, Desa BSI bertujuan untuk meningkatkan pendapatan mustahik menjadi muzakki. Indikator keberhasilan program pertanian di desa adalah naiknya pendapatan kepala keluarga minimal satu kali dari pendapatan awal. Selain itu, keunggulan program ini adalah penerapan model pertanian ramah lingkungan yang dikelola dari hulu ke hilir oleh kelompok tani itu sendiri.

Di akhir program, Yayasan BSMU bersama BSI berhasil meningkatkan kesejahteraan petani dengan 100 persen rumah tangga miskin berpindah menjadi rumah tangga sejahtera serta masuknya 52 Kepala Keluarga mitra. Berhasil mendorong sistem jaminan sosial swadaya dengan adanya alokasi CSR kelompok petani, pinjaman darurat serta aktivitas sosial lainnya.

Petani juga sudah mulai memperluas produksi, yang tadinya hanya 4 ton per hari menjadi 8 ton. Perluasan bisnis juga ditambah dengan bisnis benih pertanian organik serta perluasan pangsa pasar.

Di awal program, banyak perubahan-perubahan yang terjadi dan yang paling signifikan adalah luas lahan yang tadinya hanya 25 hektar, berkembang menjadi 81 hektar. Penjualan produk hingga 672 ton yang didukung oleh mitra-mitra Gapsera.  

Omset petani Desa BSI Lampung mengalami peningkatan 2.200 persen, saat ini senilai Rp6,7 miliar serta peningkatan keuntungan bersih pabrik sebanyak Rp757 juta.

Editor: Redaksi
Bagikan

Related Stories