Kenali Esensi Tren Quiet Luxury dan Maknanya

Ketahui Apa Itu Tren Quiet Luxury (freepik.com/prostooleh)

JAKARTA - Istilah Quiet luxury atau kemewahan yang tenang terlihat semakin digemari dan dielu-elukan sebagai tren fesyen yang akan abadi. Salah satunya tampak dari kuatnya nuansa tren ini dalam pertunjukan catwalk Badgle Mischka selama di New York Fashion Week. 

Dikutip dari Business Insider, para influencers, selebriti, dan penggemar mode menyebut quiet luxury akan abadi. Dalam helatan New York Fashion Week kemarin, nuansa quiet luxury kuat terpancar dari tampilan pakaian netral berbahan kain elegan. 

Quiet luxury bisa berbicara sendiri, less is more,” pendapat influencer Daisy Marquez. 

"Tren quiet luxury" merujuk pada suatu gaya dan sikap mewah yang lebih tenang, sederhana, dan tidak mencolok. Tren ini sering melibatkan pilihan produk atau pakaian yang berkualitas tinggi, tetapi tidak menonjolkan merek atau logo secara berlebihan.

Tren ini semakin digemari Gen Z ketika dikaitkan dengan estetika “old money” atau gaya berpakaian seperti ikon mode kaya dari beberapa dekade yang lalu. 

Beberapa ciri khas dari tren quiet luxury melibatkan warna dan desain yang netral, bahan berkualitas tinggi, dan penambahan aksesori klasik. Kerap disandingkan dengan gaya old money, quiet luxury juga tampil sederhana namun berkelas dengan tetap menyeimbangkan kualitas dan ketenangan.

Beberapa bulan setelah tahun 2023, kemewahan yang tenang muncul sebagai tren utama yang memenuhi sosial media. 

Thomaï Serdari, direktur program MBA mode dan kemewahan di NYU Stern School of Business, sebelumnya mengatakan bahwa tren ini terdiri dari pakaian "berkualitas tertinggi" yang abadi, canggih, dan sederhana.

Kemewahan memang tak selalu hadir dalam gaya yang tenang. Seperti diketahui ada juga kemehawan yang mencolok dengan pakaian yang menampilkan logo, siluet, dan warna-warna mencolok. 

Contohnya adalah argumen dari perancang baju dan penata busana bernama Molly Farrel. Ia mengatakan bahwa saat untuk quiet luxury telah berlalu. “Saya berasal dari Connecticut di mana quiet luxury adalah hal biasa, jadi saya melihat begitu banyak sehingga saya sudah bosan,” terangnya. 

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 17 Feb 2024 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 19 Feb 2024  

Editor: Redaksi Daerah
Redaksi Daerah

Redaksi Daerah

Lihat semua artikel

Related Stories