Lewat Online, Thamrin City Berbagi Informasi Mengenai Perawatan Batik

Kegiatan mencanting batik

Di tengah kondisi pandemi seperti ini, Thamrin City tetap melakukan kegiatan kreatif dengan mengadakan talk show daring “Mengenal dan Merawat Batik Nusantara” melalui platform Instagram. Kegiatan itu memberikan informasi mengenai cara merawat batik yang benar.

Ganeral Manager PR & Promotion Thamrin City Sindiwaty Mastra mengatakan selain memberikan edukasi yang bermanfaat, acara ini juga dilakukan untuk mendukung penjualan para tenat di tengah pandemi COVID-19.

“Sebagai pusat perbelanjaan yang telah 10 tahun membentuk pusat batik nusantara di Jakarta, Thamrin City ingin terus memberikan informasi yang edukatif untuk para pelanggan melalui acara virtual seperti ini,” katanya, Senin, 27 April 2020.

Pusat perbelanjaan yang merupakan unit bisnis PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) ini, turut mengundang Humas Museum Tekstil Indonesia dalam kegiatan online tersebut untuk memberikan edukasi seputar batik.

Humas Museum Tekstil Indonesia Ardi Hariyadi menjelaskan mengenai cara praktis untuk merawat kain batik agar kualitasnya tetap terjaga dan awet. Sebab, kain batik menggunakan bahan-bahan alami, sehingga perawatannya harus diperhatikan lebih serius.

Cara merawat kain batik, pertama, perhatikan tempat penyimpanan batik. Kain batik sebaiknya disimpan di tempat yang tidak terlalu banyak terpapar cahaya dan sinar matahari. Karena cahaya atau sinar matahari dapat menyebabkan pemudaran atau degradasi warna. Warna kain batik yang pudar mengurangi nilai dan kualitas batik tersebut.

Kedua, suhu tempat penyimpanan batik jangan berubah. Batik dapat disimpan di mana saja dengan catatan tempat itu memiliki suhu yang stabil dan tidak mengalami fluktuasi suhu yang tinggi.

“Fluktuasi suhu membuat kain batik menjadi rentan rusak, jadi sebisa mungkin simpan batik di ruangan dengan suhu 16-25°C. Pastikan juga ruangan tersebut memiliki sirkulasi udara yang baik dan bersih,” jelasnya.

Ketiga, pastikan untuk mencuci kain batik dengan cara yang benar. Jangan mencuci batik dengan cara menyikat maupun mengucek kain. Sebisa mungkin batik tersebut dibentangkan ketika dicuci. Demikian juga dengan penggunaan sabun cuci, sebaiknya mencuci batik menggunakan lerak atau sabun pencuci batik yang kini banyak dijual di pasaran.

“Lebih simpel untuk di rumah, silakan cuci batik dengan sampo atau sabun bayi. Produk ini lebih aman bagi batik dibandingkan dengan menggunakan deterjen,” tambah Ardi.

Adapun, Ardi mengatakan kain batik merupakan salah satu warisan nusantara yang paling dibanggakan orang Indonesia. Hampir semua orang Indonesia mengenal dan memiliki kain batik yang biasanya dijadikan sebagai busana.

Dalam penjelasannya, batik Indonesia merupakan bagian dari karya seni yang ditorehkan pada selembar kain dengan menggunakan canting dan lilin malam sebagai perintang warnanya. Definisi batik ini perlu dipahami karena sering kali masyarakat salah kaprah dengan dalam memahaminya.

"Batik bukanlah sebuah motif, melainkan proses pembuatan motif di kain dengan menggunakan canting dan malam," katanya. Jadi, kain yang tidak menggunakan metode ini tidak dapat disebut sebagai batik, tetapi kain dengan motif batik.

Bagikan

Related Stories