Mengungkap Strategi Investor dalam Membeli Emas dan Faktor Pendorong Pasarnya

Ternyata Begini Cara Investor Beli Emas dan Alasan yang Mendorong Pasar (REUTERS/Neil Hall)

JAKARTA – Harga emas menembus level US$4.000 per ons pada Rabu, 8 Oktober 2025, menandai rekor tertinggi baru. Lonjakan ini terjadi karena para investor mencari aset yang lebih aman di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, serta harapan akan pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve AS.

Sebagai logam mulia yang cenderung menguat saat suku bunga rendah, emas telah mencatat kenaikan hingga 52% sepanjang tahun ini.

Selain faktor ketidakpastian global, kenaikan harga emas juga didorong oleh aktivitas pembelian bank sentral, pelonggaran kebijakan moneter, serta pelemahan nilai dolar AS.

Dilansir dari Reuters, berikut beberapa cara untuk berinvestasi emas.

1. Spot Market

Pembeli besar dan investor institusional umumnya membeli emas melalui bank-bank besar. Harga di pasar spot ditentukan oleh dinamika penawaran dan permintaan secara real-time.

London menjadi pusat paling berpengaruh untuk pasar emas spot, terutama karena peran London Bullion Market Association. Asosiasi ini menetapkan standar perdagangan emas dan menyediakan kerangka kerja untuk pasar over-the-counter, mempermudah transaksi antar bank, dealer, dan institusi.

Selain itu, China, India, Timur Tengah, dan Amerika Serikat juga merupakan pusat perdagangan emas utama.

2. Futures Market

Investor juga bisa berinvestasi emas melalui bursa futures, di mana seseorang membeli atau menjual komoditas tertentu dengan harga tetap pada tanggal tertentu di masa depan.

COMEX (Commodity Exchange Inc), yang merupakan bagian dari New York Mercantile Exchange, adalah pasar futures emas terbesar berdasarkan volume perdagangan.

Shanghai Futures Exchange, sebagai bursa komoditas utama di China, juga menyediakan kontrak futures emas. Tokyo Commodity Exchange, atau TOCOM, merupakan salah satu pemain besar di pasar emas Asia.

3. Produk Berdasarkan Bursa (Exchange – Traded Products/ETP)

Produk berbasis bursa atau dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) menerbitkan sekuritas yang didukung oleh emas fisik, sehingga memungkinkan investor untuk mendapatkan paparan terhadap harga emas tanpa harus menerima fisik logam tersebut.

Dana yang diperdagangkan di bursa ini kini menjadi salah satu kategori utama dalam permintaan investasi emas.

Menurut data dari World Gold Council, aliran masuk ke ETF emas yang didukung emas fisik mencapai US$64 miliar sepanjang tahun ini, dengan rekor US$17,3 miliar hanya pada bulan September.

4. Batangan dan Koin

Konsumen ritel dapat membeli emas dari pedagang logam yang menjual batang emas atau koin, baik di toko maupun secara online. Batangan dan koin emas keduanya merupakan cara yang efektif untuk berinvestasi dalam emas fisik.

Faktor Pendorong

1. Minat Investor dan Sentimen Pasar

Meningkatnya minat dari dana investasi dalam beberapa tahun terakhir menjadi salah satu faktor utama pergerakan harga emas. Sentimen yang dipengaruhi oleh tren pasar, berita, dan peristiwa global dapat mendorong pembelian atau penjualan emas secara spekulatif.

2. Nilai Tukar Valuta Asing

Emas populer sebagai lindung nilai terhadap fluktuasi mata uang. Secara tradisional, emas bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, karena melemahnya dolar membuat harga emas dalam dolar lebih murah bagi pemegang mata uang lain, dan sebaliknya.

3. Kebijakan Moneter dan Ketegangan Politik

Emas dianggap sebagai aset aman saat terjadi ketidakpastian. Tarif perdagangan yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump dan pengenaan bea tambahan terhadap barang-barang China memicu perang dagang global, mengguncang pasar mata uang dan menimbulkan kekhawatiran kenaikan inflasi AS.

Perang dagang yang telah mengguncang pasar keuangan dan meningkatkan kekhawatiran resesi semakin memanas. Trump menaikkan tarif impor barang dari China hingga efektif 145%, sementara China meningkatkan tarif atas barang AS dari 84% menjadi 125%.

Keputusan kebijakan bank sentral di seluruh dunia juga memengaruhi pergerakan harga emas. Suku bunga yang rendah menurunkan biaya peluang memegang emas, karena emas tidak memberikan bunga.

4. Cadangan Emas Bank Sentral

Bank sentral menyimpan emas sebagai bagian dari cadangannya. Permintaan dari bank sentral cukup kuat dalam beberapa tahun terakhir akibat ketidakpastian makroekonomi dan politik.

Menurut survei tahunan World Gold Council pada Juni, lebih banyak bank sentral berencana menambah cadangan emas mereka dalam setahun ke depan, meskipun harga logam ini tinggi.

Permintaan emas global, termasuk perdagangan over-the-counter, naik 1% mencapai rekor tertinggi pada 2024, dengan bank sentral mempercepat pembelian pada kuartal keempat.

Cadangan emas China tercatat sebesar 74,06 juta ons troy murni pada akhir September, meningkat dari 74,02 juta pada bulan sebelumnya, menurut data Bank Rakyat China yang dirilis Selasa lalu.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 08 Oct 2025 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 09 Okt 2025  

Editor: Redaksi Daerah
Redaksi Daerah

Redaksi Daerah

Lihat semua artikel

Related Stories