Negara Myanmar yang tak Diundang di KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo Indonesia

Pemimpin junta militer Myanmar, Min Aung Hlaing. (Bangkok Post)

Myanmar tak mendapatkan undangan dalam pertemuan level politik dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), 9-11 Mei 2023. Kebijakan itu diambil sesuai keputusan para leaders pada KTT ASEAN yang ke-42 tersebut.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno Marsudi, mengatakan konferensi bakal dihadiri delapan leaders, Sekje ASEAN plus Perdana Menteri Timor Leste. Sebagai informasi, delapan leaders tersebut yakni Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam. “Sesuai keputusan para leaders, Myanmar tidak diundang pada level politik,” ujar Retno dalam keterangan resminya akhir pekan lalu. 

Menlu tak membeberkan alasan spesifik yang membuat Myanmar tak diundang dalam pertemuan. Namun keputusan itu diyakini tak lepas dari konflik politik usai berkuasanya junta militer negara tersebut. Sebelumnya Junta juga tidak diundang pada KTT 2021 secara virtual dan KTT 2022 di Kamboja.

Adapun Thailand absen karena bakal menggelar pemilu pada 14 Mei 2023. “Perdana Menteri (PM) Thailand tidak dapat hadir mengingat Pemilu akan digelar 14 Mei. Beliau (PM) mengutus Deputi Perdana Menteri untuk menjadi utusan khusus Perdana Menteri Thailand,” imbuh Retno.

Sementara itu, Perdana Menteri Timor Leste, Taur Matan Ruak, dikonfirmasi hadir dalam KTT ke-42 ASEAN 2023. Meski berstatus pengamat (observer), kehadiran Timor Leste istimewa karena pertama kalinya dalam sejarah. meski dengan status pengamat (observer). Juru bicara Kemenlu, Teuku Faizasyah, mengatakan Indonesia berkomitmen mendorong Timor Leste untuk bergabung sebagai anggota ASEAN.

Lebih lanjut, saat ini sudah ada 776 orang yang teregistrasi sebagai delegasi konferensi. Sejauh ini jurnalis yang sudah terkonfirmasi meliput sebanyak 400 orang, dari media nasional maupun internasional.  (TrenAsia.com)

Editor: Egi Caniago
Bagikan

Related Stories