Negatif Covid-19 tak Menjamin Kondisi Kesehatan Kedepannya Bakal Sehat

Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Universitas Andalas, Padang Dr.dr. Andani Eka Putra, M.Sc/Foto: ist

KabarMinang.id - Kondisi Covid-19 di Provinsi Sumatera Barat terus meningkat dan bahkan telah mencapai 11 ribu lebih. Tes swab pun digencarkan untuk melakukan penanganan gejala Covid-19 di tengah-tengah masyarakat.

Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Universitas Andalas Padang Dr.dr. Andani Eka Putra, M.Sc mengatakan  ada hal yang perlu diingat bahwa orang yang telah melakukan tes swab dan mendapatkan hasil negatif, bukan kondisi kesehatannya di hari kedepannya dijamin sehat dan tidak terpapar Covid-19.

"Tes swab itu untuk mengetahui kondisi kesehatan hari-hari yang telah dilalui dan tidak menjamin kondisi kesehatan di hari kedepannya," katanya melalui via zoom di Padang, Kamis (22/10/2020).

Untuk itu Andani mengharapkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan terapkanlah protokol kesehatan dimanapun berada. Sebab dengan menerapkan protokol kesehatan akan dapat melindungi dari penularan virus.

Kendati demikian, Andani mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak takut dengan Covid-19. Tapi tidak takut itu bukan berarti cuek dan abai dengan kondisi kesehatan.

"Masyarakat cenderung lalai, dan herannya ketika terinfeksi barulah stres dan merasa menyesal dengan protokol kesehatan itu," ujar dia.

Dengan demikian Dr. Andani mengingatkan jikapun seandainya merasa tidak kuat atau takut menghadapi corona, maka jagalah diri dan keluarga yakni dengan cara protokol kesehatan.

Dimana apabila keluar rumah gunakan masker dan jaga jarak serta melakukan kontak langsung dengan orang lain. Selain itu ketika pulang dari aktivitas dari luar rumah jangan melakukan hal-hal lain di rumah, tapi utamakan untuk membersihkan tubuh yakni mandi.

"Jika sudah beraktivitas di luar rumah itu jangan kerjakan yang lain dulu bila sudah sampai di rumah. Langsung saja mandi dan pakaian yang digunakan itu langsung dicuci. Karena ada kemungkinan membawa virus ke dalam rumah," ungkap dia.

Menurutnya bila semua hal itu diterapkan maka diri sendiri dan orang-orang yang ada di sekeliling tidak terpapar Covid-19. Arti nya telah menyelamat kan diri sendiri dan menyalamatkan orang-orang tersayang yang ada diseliling.

"Pikirkanlah ketika orangtua positif dan menyebabkan meninggal dunia. Dikarenakan Covid-19, akibatnya tidak mengantarkan ke pemakaman secara normal. Marilah kita berpikir dampaknya," ucapnya.

Tidak hanya melakukan aktivitas di luar rumah seperti bekerja atau berolahraga, ketika makan bersama di rumah makan pun harus menerapkan protokol kesehatan. Sebab di tempat usaha rumah makan itu bisa dikatakan memiliki peluang terjadi penularan Covid-19.

"Nah di rumah makan itu bila hendak makan tentu tidak pakai masker lagi. Disaat itu seandainya ada terinfeksi Covid-19, maka berpulang pula untuk terjadi penularan di rumah makan," sebut dia.

Untuk Dr. Andani mengingatkan kembali agar tidak banyak keluar rumah karena angka infeksi Covid-19 di Kota Padang khususnya lagi tinggi dan bahkan kasus terbesar di Sumatera Barat sampai saat ini.

Ia juga meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai aktivitas perjalanan dinas, mudik, wisata, dan tidak lagi menggelar pesta pernikahan.

Sementara itu Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 di Sumatera Barat Jasman Rizal mengakui bahwa Kota Padang adalah daerah yang memiliki kasus terbanyak di dari daerah lainnya di Sumatera Barat.

Melihat dari data Covid-19 per hari Rabu 21 Oktober 2020 malam telah terjadi penambahan 283 orang warga Sumatera Barat positif terinfeksi Covid-19.

"Serta juga ada yang sembuh yang bertambah sebanyak 267 orang. Sehingga total sembuh 6.411 orang dan meninggal bertambah 8 orang sehingga total meninggal 219 orang," ujar Jasman.
 
Khusus di Kota Padang, masih data di hari Rabu (21/10) total positif 6.426 ada sebanyak orang. Lalu dari jumlah itu ada sebanyak 107 orang yang telah meninggal dunia, dan angka kesembuhannya mencapai 3.359 orang atau 52,3 persen dari total kasus di Kota Padang.

"Saya sudah sering katakan juga, tolonglah terapkan protokol kesehatan dan 3 M dalam menjalani hidup di situasi Covid-19 ini," harap dia

Bagikan

Related Stories