Oscar Darmawan: Anak Sopir yang Menjadi Tokoh Penting di Dunia Kripto Indonesia

Profil Oscar Darmawan, Anak Sopir yang Sukses Dirikan Indodax (Darmawan Capital)

JAKARTA - Bagi para penggemar aset kripto di Indonesia, nama Oscar Darmawan bukanlah nama yang asing. Pria asal Semarang ini merupakan figur inspiratif di balik berdirinya Indodax, platform perdagangan aset digital seperti Bitcoin, Ethereum, dan berbagai jenis kripto lainnya yang kini menjadi pelopor dalam industri kripto di Indonesia.

Namun, siapa sangka, pria yang kini menjabat sebagai Chairman Indodax ini memulai segalanya dari nol, bahkan dari kondisi ekonomi yang sangat terbatas.

Berikut profil dan biodata singkat Oscar Darmawan: 

  • Nama Lengkap: Oscar Darmawan
  • Tempat, Tanggal Lahir: Semarang, 15 Desember 1985
  • Zodiak: Sagitarius
  • Pendidikan: Monash University, Singapura
  • Pasangan: Yenni
  • Anak: -
  • Profesi: Pengusaha (Founder Indodax)
  • Media Sosial: @oscardarmawan (Instagram dan X)

Awal Kehidupan: Lahir dari Keluarga Sederhana

Oscar adalah anak kedua dari lima bersaudara. Ia tumbuh di keluarga sederhana dengan sang ayah yang bekerja sebagai sopir. Masa kecilnya tak mudah. Rumahnya kerap kebanjiran, ia pernah harus memakai sepatu bolong, dan bahkan harus ikut sang ayah bekerja untuk membantu keuangan keluarga.

Namun, semua kesulitan itu justru membentuk karakter dan tekad Oscar. Sejak duduk di bangku SD, ia sudah mulai berjualan mainan dan peralatan sekolah kepada teman-temannya. Jiwa entrepreneur-nya muncul sejak dini.

Ketika duduk di bangku SMP dan SMA, Oscar semakin mantap menekuni usaha kecil-kecilan. Uang hasil jualan ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan sekolah. Semangat mandiri ini terus berlanjut bahkan hingga ia kuliah di luar negeri.

Merantau ke Singapura dan Kuliah Sambil Cari Uang Sendiri

Oscar melanjutkan pendidikan tingginya di Monash University Singapura mengambil jurusan teknologi dan sistem informasi. Di tengah padatnya jadwal kuliah, ia juga mencari penghasilan tambahan agar bisa bertahan hidup di negara orang.

Selesai kuliah, Oscar sempat bekerja di perusahaan teknologi, terutama yang fokus pada internet security. Pengalaman ini memperluas wawasan bisnis dan teknologinya. Namun, insting bisnisnya terlalu kuat untuk terus bekerja kantoran.

Nekat Bangun Usaha dengan Modal Rp5 Juta

Pada tahun 2007, Oscar mengambil keputusan besar: pulang kampung ke Semarang dan membangun bisnis sendiri. Meskipun sempat ditentang keluarga yang ingin ia bekerja sebagai karyawan tetap, Oscar tetap nekat.

Bermodalkan Rp5 juta, ia mendirikan Pondok Media, sebuah usaha web development, penyedia hosting, dan internet marketing. Uang itu ia gunakan untuk iklan dan menyewa empat komputer di warnet sebagai kantor operasional.

Tak lama, bisnis ini mulai menanjak. Ia lalu menggandeng temannya, William Sutanto, dan membangun forum bisnis internet Ads-ID.com yang kemudian menjadi salah satu komunitas bisnis digital terbesar di Indonesia. Ia juga berkolaborasi dengan istrinya, Yenni, membangun bisnis online Hobihouse.com, situs jual beli perlengkapan bayi handmade.

Mendirikan Bitcoin Indonesia (Kini Indodax)

Tahun 2013 jadi titik balik terbesar Oscar. Bersama William Sutanto, ia mendirikan platform jual beli Bitcoin pertama di Indonesia bernama Bitcoin.co.id atau Bitcoin Indonesia.

Kala itu, istilah kripto masih sangat asing. Tapi Oscar melihat potensi besar. Meski hanya bermodal di bawah Rp500 juta, mereka berani membangun platform yang kini dikenal sebagai Indodax.

Perusahaan ini berkembang pesat. Saat ini, Indodax memiliki hampir 5 juta pengguna terdaftar dan volume transaksi mencapai Rp3 triliun per bulan. Bukan main!

Indodax pun menjadi pelopor dalam memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat soal aset digital di Indonesia.

Pencapaian dan Rekor Unik Oscar Darmawan

Tak hanya sukses di dunia bisnis, Oscar juga mencetak rekor unik yang tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI). Ia menjadi orang pertama di Indonesia yang pernikahannya teregistrasi di Blockchain. Pernikahannya dicatat dalam jaringan Blocktrail, menunjukkan bagaimana ia benar-benar hidup dan mempraktikkan teknologi yang ia yakini.

Namanya juga tercatat dalam "40 Under 40" versi Fortune Indonesia, sebuah pengakuan atas pencapaian dan dampaknya di dunia bisnis digital.

Baca Juga: Han Arming Hanafia, Arsitek Senyap di Balik Imperium Data Center Indonesia

Hadapi Serangan Siber, Tapi Tetap Bangkit

Perjalanan Oscar tentu tak selalu mulus. Pada September 2024, Indodax mengalami insiden serius: serangan siber yang membuat dana lebih dari Rp300 miliar milik pengguna hilang.

Oscar bersikap terbuka terhadap media. Ia menjelaskan bahwa insiden ini bermula dari tawaran freelance kepada salah satu engineer Indodax. Ternyata, itu adalah aksi penipuan yang digunakan untuk menyusup ke sistem.

Engineer tersebut diketahui menggunakan aset kantor untuk mengerjakan proyek luar, yang akhirnya membuka celah bagi pelaku peretasan.

Namun yang luar biasa, hanya dalam waktu 80 jam, Indodax berhasil memulihkan sistem dan mengembalikan aset pengguna. Respons cepat dan tanggung jawab Oscar mendapat banyak apresiasi dari komunitas kripto.

Pindah Posisi Jadi Chairman Indodax

Pada 20 Mei 2025, Oscar mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO dan berpindah ke posisi Chairman Indodax. Posisi CEO kini dipegang oleh William Sutanto, yang sebelumnya menjabat sebagai CTO.

Langkah ini diambil Oscar untuk lebih fokus pada inovasi, strategi jangka panjang, dan pengembangan industri blockchain secara lebih luas.

Pelajaran Berharga dari Oscar Darmawan

Perjalanan Oscar Darmawan memberikan banyak pelajaran berharga:
✅ Tidak ada batasan untuk sukses, bahkan jika kita berasal dari keluarga sederhana.
✅ Ketekunan, kerja keras, dan kepercayaan pada visi adalah kunci keberhasilan.
✅ Dalam dunia bisnis digital, adaptasi cepat dan keberanian mengambil risiko jadi kunci utama.
✅ Transparansi dan tanggung jawab tetap jadi nilai penting meski dalam krisis.

Oscar Darmawan bukan hanya pebisnis sukses, tapi juga simbol perubahan di era digital Indonesia. Dari bocah penjual mainan di Semarang, kini ia memimpin salah satu bursa kripto terbesar di Asia Tenggara.

Kisah Oscar adalah bukti nyata bahwa semangat pantang menyerah, visi besar, dan kemampuan beradaptasi bisa mengubah nasib siapa pun. Ia juga menunjukkan bahwa teknologi blockchain bukan hanya masa depan—tapi juga masa kini yang harus kita kuasai.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Idham Nur Indrajaya pada 04 Aug 2025 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 04 Agt 2025  

Editor: Redaksi Daerah
Redaksi Daerah

Redaksi Daerah

Lihat semua artikel

Related Stories