Pariaman Segera Bangun Rumah Tempe, Berharap Stunting Turun

Ilustrasi perajin tempe/Foto: tribun

KabarMinang.id - Pemerintah Kota Pariaman segera menghadirkan Rumah Tempe di daerah itu. Tujuannya untuk menurunkan angka stunting, menjadikan sebuah objek wisata edukasi, serta percontohan UKM tempe higienis.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Pariaman, Gusniyeti Zaunit, mengatakan, melihat pada 2018 lalu, angka stunting di Pariaman mencapai 17.8 persen, dan Tahun 2019 menjadi 9,7 persen.

Kini dengan dibangunnya Rumah Tempe, ia berharap turut mendorong turunnya angka stunting di Pariaman. Sebab dengan nanti banyak masyarakat suka dan mudah untuk mendapatkan tempe, akan memberikan efek kesehatan.

"Kemarin kita sudah menghadirkan beberapa Industri Kecil Menengah (IKM) yang mempunyai keinginan untuk bisa mempunyai usaha tempe dengan hadirnya Rumah Tempe ini, nantinya akan mengedukasi masyarakat Kota Pariaman, bahwa mengkonsumsi tempe itu sehat," katanya, seperti dikutip dari laman resmi Pemko Pariaman, Senin (27/7/2020)

Ia menyebutkan tempe bukan hanya untuk lauk dalam memenuhi sajian makanan saja. Namun juga menjadi makanan pengganti atau cemilan yang bisa dikonsumsi masyarakat. Hal ini dikarenakan tempe memiliki banyak manfaat.

Manfaat yang dimaksud, kata dia, tempe tidak hanya memiliki kandungan nutrisi yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh sehari-hari, tempe mengandung antioksidan. Artinya dengan kandungan nutrisi yang ada pada tempe itu, tidak hanya bagi vegetarian dan vegan. Tapi tempe juga baik dikonsumsi sebagai Makanan Pendamping Asi (MPASI), dan cocok untuk dikonsumsi yang sedang dalam upaya penurunan berat badan

Di Kota Pariaman, tempe masih tergolong dalam usaha mikro yang hanya dibuat untuk konsumsi masyarakat Kota Pariaman. Untuk tempe di Pariaman sendiri, banyak dipasok dari Kota Padang, Padang Panjang dan Bukittinggi.

"Semoga nantinya keberadaan Rumah Tempe dapat menjadi suatu peluang usaha bagi masyarakat Kota Pariaman, setelah mereka diedukasi bahwa tempe ini sangat baik untuk kebutuhan gizi generasi muda," jelas dia.

Dikatakannya bahwa Pemerintah Kota Pariaman sangat mendukung hadirnya Rumah Tempe ini. Keberadaannya diharapkan dapat mengedukasi masyarakat Kota Pariaman, dan demikian mudah-mudahan kalau di Tahun 2019 angka stunting turun 9,7 persen, dan diharapkan kedepan lebih turun lagi bisa mencapai 5 persen.

"Nantinya, kami akan terus mensosialisasi kepada masyarakat dengan kehadiran Rumah Tempe ini untuk bisa meningkatkan daya konsumsi tempe ini di Kota Pariaman," sebut dia.

Stakeholder Rumah Tempe, Syafrudin Tamar juga menyampaikan bahwa untuk Kota Pariaman dimana USSEC (US Soybean Export Council) telah mempercayai Rumah Tempe yang akan dibuat di Kota Pariaman.

"Kota Pariaman ditunjuk untuk membuat Rumah Tempe yang berarti bukan menjual ataupun dijadikan profit oriented, tetapi kita memberi contoh kepada masyarakat bahwa apa itu tempe, cara pengolahannya sehingga generasi muda Kota Pariaman tidak lagi stunting dengan mengkonsumsi tempe," paparannya.

Menurutnya, keberadaan Rumah Tempe itu bukan berarti mengorganisasikan masyarakat untuk memakan tempe secara menyeluruh. Tapi bagaimana mengetahui bahwa tempe memiliki dampak yang luar biasa. Tempe bisa didesain sedemikian rupa menjadi berbagai macam bentuk menu dan rasa.

Bagikan

Related Stories