Peluang Untung Besar! Ini 5 Investasi yang Pas untuk Gen Z

5 Jenis Investasi yang Cocok untuk Gen Z (Freepik)

JAKARTA – Tidak dapat dipungkiri, saat ini anak muda terutama generasi milenial dan generasi Z (gen Z) semakin sadar akan pentingnya investasi. Hal ini tercermin dari survei terbaru yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang menunjukkan gen Z dan milenial kini mendominasi pasar modal di Indonesia.

Data per Agustus 2014 menunjukkan, investor gen Z atau orang yang berusia di bawah 30 tahun memiliki persentase sebesar 55,07%. Sementara, investor berusia 31-40 tahun mencatat persentase sebesar 24,27%, diikuti oleh usia 41-50 tahun sebesar 11,96%, usia 51-60 tahun sebesar 5,72%, dan mereka yang berusia di atas 60 tahun sebesar 2,98%.

Jumlah investor di pasar modal Indonesia terus mengalami peningkatan. Hingga 22 Oktober 2024, jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 14,21 juta. Jumlah ini meningkat lebih dari 2 juta investor baru atau 16,81% secara year to date, dibandingkan dengan akhir tahun 2023 yang mencatatkan 12,17 juta investor.

Mayoritas investor dari generasi muda ini menunjukkan pasar modal kini semakin mudah diakses, terutama dengan munculnya platform digital dan informasi yang berkaitan dengan edukasi keuangan. Terkait hal itu, berikut jenis investasi terbaik untuk gen Z. Yuk, simak!

Jenis Investasi yang Cocok untuk Gen Z

Berikut beberapa jenis investasi yang cocok untuk gen Z:

Saham

Risiko instrumen investasi ini tergolong cukup tinggi. Namun, potensi keuntungannya dianggap sangat menarik. Inilah sebabnya mengapa investasi di sektor saham banyak diminati oleh generasi milenial dan gen Z.

Saham sendiei adalah instrumen investasi di mana investor memiliki sebagian kepemilikan dalam suatu perusahaan. Ketika gen Z membeli saham dari perusahaan, mereka berkesempatan untuk meraih keuntungan melalui peningkatan nilai saham (capital gain) atau melalui pembagian keuntungan yang disebut dividen.

Meski saham dikenal memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan dengan investasi lainnya, banyak platform sekarang yang memungkinkan investor untuk membeli saham dalam bentuk pecahan atau lot kecil.

Ingat, setiap investasi yang memiliki potensi high return selalu disertai dengan high risk. Oleh karena itu, kalian memerlukan strategi yang bijak agar imbal hasil yang diperoleh sesuai dengan harapan. Hindari berinvestasi hanya karena faktor FOMO (Fear of Missing Out) atau sekadar ikut-ikutan.

Reksa Dana

Reksa dana adalah wadah untuk mengumpulkan dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum bernama Manajer Investasi, yang kemudian diinvestasikan dalam berbagai instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dan pasar uang.

Reksa dana bisa berbentuk Perseroan atau Kontrak Investasi Kolektif (KIK). Reksa dana juga terbagi menjadi dua jenis, yaitu reksa dana tertutup dan reksa rana terbuka. Reksa dana yang paling banyak berkembang di Indonesia adalah reksa dana berbentuk hukum Kontrak Investasi Kolektif (KIK) dan bersifat Terbuka.

Dilansir dari OJK, dengan adanya reksa dana, siapa pun dapat melakukan investasi. Dengan modal awal sebesar Rp100.000, investor sudah bisa merasakan pengalaman berinvestasi di pasar modal. Jenis investasi ini memungkinkan gen Z untuk berinvestasi tanpa memiliki modal yang besar atau pengetahuan mendalam tentang pasar keuangan.

Reksa dana menawarkan fleksibilitas tinggi dalam memilih produk investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan, seperti reksa dana Pasar Uang untuk investasi jangka pendek atau reksa dana saham untuk investasi jangka panjang.

Investor dapat mencairkan kembali investasinya setiap hari bursa, yang merupakan hari kerja yang ditentukan sesuai dengan kalender Bursa Efek Indonesia. Kemudahan ini memberikan investor fleksibilitas dalam mengelola investasinya sesuai dengan kebutuhan.

Dengan sistem yang mudah diakses melalui aplikasi investasi digital, gen Z dapat dengan mudah memantau dan menambah investasi mereka kapan saja. Dengan modal mulai dari puluhan hingga ratusan ribu rupiah, reksa dana menjadi salah satu pilihan investasi termudah bagi gen Z.

Cryptocurrency

Dilansir dari DJKN Kemenkeu, pada masa sekarang, pembicaraan tentang cryptocurrency atau uang kripto sangat diminati oleh kaum muda.

Crypto adalah mata uang digital yang keamanannya dijamin melalui kriptografi. Kriptografi membuat uang kripto tidak dapat dipalsukan atau dibelanjakan secara ganda. Jadi, meskipun digunakan secara virtual, pemalsuan yang merugikan pemiliknya tidak mungkin terjadi.

Cryptocurrency didukung oleh teknologi yang disebut blockchain. Teknologi ini memastikan keamanan transaksi secara online tanpa memerlukan campur tangan pihak ketiga. Uang kripto dilindungi berbagai algoritma serta enkripsi dan kriptografi yang berlandaskan pada teknologi blockchain.

Menurut Finra-CFA Institute, meski volatilitasnya yang tinggi, 55% investor gen Z menjadikan kripto sebagai pilar utama portofolio investasi mereka. Faktor kelangkaan pasokan aset kripto (seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya) dianggap sebagai penyebab meningkatnya minat terhadap investasi ini.

Selain itu, harga aset kripto secara umum tidak terpengaruh oleh depresiasi dan inflasi seperti mata uang konvensional.

Banyak platform crypto yang memudahkan gen Z untuk membeli dan menyimpan koin digital mereka, bahkan hanya dengan menggunakan aplikasi di ponsel. Kecenderungan gen Z yang cepat beradaptasi dengan kemajuan teknologi membuat cryptocurrency menjadi pilihan yang menarik dan sesuai dengan karakteristik mereka.

Deposito

Dilansir dari OJK, deposito adalah jenis simpanan yang pencairannya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu dan syarat-syarat tertentu. Meskipun dianggap lebih cocok untuk generasi milenial, prosedur yang sederhana dan risiko yang relatif rendah membuat banyak gen Z memilih untuk berinvestasi dalam bentuk deposito berjangka.

Dana yang disimpan dalam deposito akan tetap terjaga dan tidak bisa ditarik selama periode waktu tertentu. Instrumen ini sangat cocok bagi mereka yang kesulitan mengontrol pengeluaran dengan metode tabungan biasa.

Emas

Menurut survei, emas menjadi pilihan utama gen Z dengan persentase mencapai 46,5%. Beberapa alasan mengapa investasi ini dipilih adalah karena relatif aman, memiliki risiko rendah, dan nilai yang cenderung stabil. Selain itu, kalian dapat mulai berinvestasi emas dengan jumlah minimal hanya 0,01 gram.

Investasi emas sekarang dapat dilakukan secara digital. Kalian bisa memantau aset emas kalian kapan saja melalui aplikasi. Penyimpanannya juga aman karena berbentuk digital.

Itu dia beberapa jenis investasi yang cocok untuk gen Z. Semoga membantu!

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 03 Nov 2024 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 04 Nov 2024  

Editor: Redaksi Daerah
Redaksi Daerah

Redaksi Daerah

Lihat semua artikel

Related Stories