Daerah
Pemprov Sumbar Dorong Daerah Lakukan Perluasan Lahan Tanam Jagung
Pemerintah Provinsi Sumatra Barat mendorong kabupaten dan kota untuk menambah luas lahan tanam jagung di tahun 2021 ini.
Perluasan lahan tanam jagung ini sebagai upaya pemerintah untuk menyediakan kebutuhan pakan ayam dan sebagai bentuk mendukung pengembangan usaha ternak ayam ras di sejumlah daerah di Sumbar.
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan daerah penghasil telur ayam di Ranah Minang, terdiri dari Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Payakumbuh dan Kota Padang.
"Untuk daerah yang memiliki usaha ternak ayam itu yang perlu kita dorong petaninya agar berupaya memperluas lahan tanaman jagungnya," katanya, dikutip dari rilis Biro Humas Sumbar, Jumat 12 Maret 2021.
Menurutnya salah satu alasan yang membuat Pemprov perlu mendorong kabupaten dan kota memperluas lahan tanam jagung, karena selama ini produksi jagung di Sumbar masih minus alias belum mencukupi kebutuhan.
Sebab di Sumbar ini diperkirakan kebutuhan jagung per tahunnya itu mencapai 1,2 juta ton per tahun. Sementara produksinya itu tidak sampai 1 juta ton per tahun nya. Artinya sekitar 200 ribu ton harus dipasok dari luar daerah yakni Lampung.
"Ini adalah sinergi antara petani dan peternak ayam. Untuk itu kami di pemprov mendorong di daerah bergerak bersama menciptakan Sumbar yang surplus jagung, karena akan memberikan dampak pula bagi usaha ternak ayam," jelasnya.
Mahyeldi menyebutkan terkhusus bagi daerah Kabupaten Limapuluh Kota yang merupakan salah satu sentra produksi utama telur ayam ras di Sumbar yakni di Kecamatan Mungka, juga diharapkan di sana memiliki lahan pertanian jagung yang menyanggupi kebutuhan pakan ternak.
Regulasi untuk Pemanfaatan Lahan Tidur
Cara untuk bisa menambah luas tanam jagung itu yakni pemanfaatan lahan tidur. Di Sumbar juga tengah mempersiapkan regulasi terkait pemanfaatan lahan tidur untuk ditanami jagung.
"Solusi untuk memenuhi kebutuhan jagung di Sumbar itu adalah pemanfaatan lahan tidur. Tapi perlu regulasinya, biar jelas. Makanya dari sekarang kita persiapkan draft Perda atau Pergub untuk pemanfaatan lahan tidur itu," sebut dia.
Mahyeldi melihat salah satu usaha yang menjanjikan saat ini bagi Sumbar adalah di bidang pangan. Selain mendorong pemanfaatan lahan, pemerintah juga akan membantu pengolahan hingga pemasaran melalui dinas terkait.
"Kebutuhan jagung di Sumbar tinggi, bisa-bisa 600 ton per hari. Sementara produksi kita per tahunnya saja masih kecil. Makanya pemanfaatan lahan tidur ini sangat perlu," jelasnya.
Lahan tidur yang di wilayah Sumbar disebutnya cukup banyak dan tersebar, dan hampir di seluruh kabupaten kota. Dengan demikian, peluang Sumbar untuk menggenjot produksi jagung bisa terwujud dengan memanfaatkan lahan-lahan tidur tersebut.
"Jadi tolong disiapkan draft Pergub atau Perda untuk mengolah lahan lahan tidur yang ada di Sumbar. Lahan tidur banyak, tenaga kerja kita juga banyak. Jadi melalui regulasi itu dapat mengatur tanah-tanah yang tidak digarap," tegasnya.
Untuk Pemprov Sumbar mendorong pemilik lahan untuk bergerak memanfaatkan lahan tidur tersebut. Sedangkan terkait bibit, Mahyeldi menegaskan akan dibantu oleh pemerintah.