Pengelola Homestay di Sumbar Dituntut Berikan Layanan Aman Covid-19

Salah satu homestay di kawasan wisata Mandeh. Foto: ist

KabarMinang.id - Tidak hanya kepada pengelola hotel saja yang diminta untuk benar-benar menerapkan protokol kesehatan Covid-19 sebagai upaya memberikan rasa aman kepada para tamu yang datang ke Provinsi Sumatra Barat, tapi pengelola homestay pun dituntut hal yang sama.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumatra Barat Novrial mengatakan pemerintah sangat mendukung adanya upaya pihak pengelola homestay untuk membuka usahanya dalam situasi pandemi ini. Terutama untuk homestay yang berada di kawasan objek wisata, merupakan hal yang sangat bagus untuk menerima tamu.

"Tapi saya tegaskan, jangan abai dengan protokol kesehatan. Dan jangan berpikir penginapan sekelas homestay harus abai dengan protokol kesehatan. Karena di sini yang diharapkan adalah memberikan rasa aman kepada tamu," katanya, Senin (23/11/2020).

Menurutnya dalam situasi pandemi ini, berbagai kegiatan protokol kesehatan adalah hal yang harus diterapkan. Tujuannya agar kegiatan yang diselenggarakan berjalan aman dan tidak menjadi klaster penyebaran Covid-19.

Novrial juga menyebutkan untuk menyampaikan hal tersebut, pihaknya juga telah melakukan workshop kepada pengelolah homestay untuk dua daerah yakni pengelola homestay dari Kabupaten Pesisir Selatan dan pengelola homestay di Kota Padang.

"Supaya hal ini benar-benar dipahami secara seksama dan satu pintu. Kami dari Dispar Sumbar juga tengah melakukan workshop. Besok acara nya selesai, dan saya berharap kegiatan ini dapat menciptakan homestay yang aman di dau daerah itu," pinta dia.

Dikatakannya sedikitnya ada sebanyak 50 orang pengelola homestay di Kawasan Mandeh mengikuti workshop pengelolaan homestay di Hotel Hannah Painan.

Di kesempatan itu, Novrial meminta kepada pihak pengelola homestay agar benar-benar memberikan pelayanan prima sesuai standar yang ditetapkan kepada para wisatawan, sehingga tamu ataupun wisatawan yang datang merasa senang dan mau datang kembali untuk berwisata.

wisata mandeh

Apalagi di Kawasan Mandeh sebagai daerah tujuan wisata mesti didukung oleh infrastruktur yang memadai, seperti hotel, penginapan dan restoran dengan pelayanan berkualitas. Sudah sepatutnya memberikan pelayanan yang optimal dalam situasi pandemi ini.

"Dan untuk menilai kualitas destinasi wisata yang baik, maka sangat ditentukan oleh lamanya orang tinggal di suatu tempat. Semakin lama orang tinggal di suatu tempat, semakin banyak pula uang yang dibelanjakan dan semakin banyak pula orang yang menikmatinya," ujarnya

Menurutnya sekarang yang dijual adalah keramahan, karena potensi wisata yang dimiliki tidak diragukan lagi keindahannya. Satu hal yang perlu dilakukan untuk itu adalah mendidik masyarakat agar bersikap santun supaya tamu yang datang merasa nyaman

Selain Kepala Bidang Destinasi dan Daya Tarik Wisata Dinas Pariwisata Provinsi Sumbar Doni Hendra menambahkan pemberdayaan masyarakat di Kawasan Wisata Mandeh itu perlu selalu dilakukan, agar seiring berkembangnya destinasi wisata.

Sehingga demikian pola dan tingkah laku masyarakat juga harus membaik dan mampu menjadi pelaku wisata andal.

Menurutnya pada kegiatan itu hal yang disampaikan tentang pengelola homestay dan strategis pemasaran homestay, menggunakan teknologi digital dan membuat paket paket wisata.

"Sekarang ada banyak media teknologi yang diharapkan dan bahkan bisa dibuat sendiri. Cari itu perlu dilakukan sebagai bentuk promosi, karena tidak dipungkiri kalau banyak orang mencari informasi itu lewat internet," sebutnya.

Begitu juga media sosial yang sebenarnya juga bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Namun hal yang perlu dikedepankan adalah harus memberikan informasi yang real kepada tamu atau wisatawan terkait objek wisata dan kondisi fasilitasnya.

"Jangan coba-coba untuk menyebar informasi bilang inilah dan itulah. Nyatanya pas tamu datang, ternyata jauh dari penampakan yang disebar di medsos itu. Jadi kasih informasi yang real," harapnya.

Bagikan

Related Stories