Nasional
Pensiun Dini Bukan Mimpi! Mulai dari Deposito, Raih Kebebasan Finansial
JAKARTA - Pensiun dini adalah suatu situasi ketika seseorang memilih untuk berhenti dari pekerjaan tetap jauh sebelum usia pensiun normal, yang umumnya berkisar antara 55 hingga 60 tahun. Tujuan utamanya bukan sekadar berhenti bekerja, melainkan untuk menikmati hidup yang lebih tenang dan bebas dari beban finansial.
Sedangkan financial freedom atau kebebasan finansial berarti kondisi ketika seseorang memiliki cukup aset atau penghasilan pasif untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa harus bekerja aktif lagi.
Menggabungkan keduanya berarti Anda ingin berhenti bekerja lebih awal, tanpa khawatir soal keuangan—dan salah satu instrumen yang banyak dipilih karena keamanannya adalah deposito.
Tapi, apakah mungkin pensiun dini dan hidup bebas finansial hanya dengan mengandalkan deposito?
- Berapa Dividen Astra (ASII) dalam 10 Tahun Terakhir? Ini Datanya
- Rivan A. Purwantono, Ahli Restrukturisasi yang Kini Menakhodai Jasa Marga
- Cara Mendapatkan Saldo DANA Gratis Langsung Cair
Kenapa Memilih Deposito?
Deposito adalah produk simpanan bank yang memberikan bunga lebih tinggi dibanding tabungan biasa, dengan jangka waktu tertentu dan dana tidak bisa diambil sewaktu-waktu tanpa penalti. Beberapa alasan deposito menjadi pilihan banyak orang:
- Risiko sangat rendah
- Dijamin oleh LPS hingga Rp2 miliar per nasabah per bank
- Pengelolaan mudah dan tidak memerlukan keahlian khusus
- Cocok untuk orang yang menghindari risiko pasar seperti saham
Namun, imbal hasil deposito juga terbatas. Karena itu, untuk mengandalkan deposito sebagai sumber penghasilan pensiun dini, perlu strategi yang matang.
Langkah-Langkah Menuju Pensiun Dini dengan Andalan Deposito
1. Tentukan Usia Pensiun Dini dan Proyeksi Lama Hidup
Misalnya, Anda ingin pensiun pada usia 40 tahun dan memperkirakan hidup hingga usia 80 tahun. Berarti, Anda perlu membiayai hidup selama 40 tahun tanpa penghasilan aktif. Ini menjadi dasar untuk menentukan berapa besar dana yang harus disiapkan.
2. Hitung Biaya Hidup Bulanan Saat Pensiun
Lakukan estimasi kebutuhan bulanan Anda nanti, sesuaikan dengan gaya hidup dan inflasi. Misalnya:
- Biaya hidup saat ini: Rp10 juta per bulan
- Estimasi inflasi: 4% per tahun
- Usia sekarang: 30 tahun
- Target pensiun: 40 tahun
Dalam 10 tahun, biaya hidup Rp10 juta akan menjadi sekitar Rp14,8 juta per bulan akibat inflasi. Maka, Anda harus menyiapkan dana yang mampu menghasilkan Rp14,8 juta per bulan saat pensiun.
3. Tentukan Target Dana Pensiun
Misalnya, Anda ingin hidup dengan Rp14,8 juta per bulan selama 40 tahun (480 bulan). Total dana yang dibutuhkan secara kasar:
Rp14,800,000 x 480 bulan = Rp7,104,000,000
Namun, ini belum memperhitungkan bunga dari deposito. Jika dana tersebut ditempatkan di deposito dengan bunga bersih 4% per tahun (setelah pajak), maka Anda tidak harus menyiapkan Rp7,1 miliar sekaligus, karena bunga akan membantu menutupi sebagian kebutuhan.
4. Simulasikan Penghasilan dari Deposito
Asumsikan:
- Dana pensiun: Rp5 miliar
- Bunga deposito: 5,5% per tahun bruto
- Pajak deposito: 20%
- Bunga bersih: 4,4% per tahun atau 0,367% per bulan
- Penghasilan bulanan dari deposito:
Rp5.000.000.000 x 0,367% = Rp18.350.000 per bulan
Jika Anda bisa hidup dengan Rp15 juta per bulan, maka penghasilan dari deposito ini sudah mencukupi.
Artinya, untuk pensiun dini dengan deposito, Anda butuh menyiapkan minimal Rp5 miliar sebagai modal pokok yang tetap utuh dan hanya digunakan untuk menghasilkan bunga bulanan.
Strategi Mengumpulkan Dana Rp5 Miliar
1. Mulai Sedini Mungkin
Semakin awal Anda mulai menabung, semakin ringan beban Anda. Misalnya, jika Anda mulai usia 25 tahun dan menargetkan pensiun di usia 45 tahun, Anda punya waktu 20 tahun. Dengan asumsi imbal hasil investasi rata-rata 8% per tahun (dari instrumen selain deposito, seperti reksadana), Anda perlu menabung sekitar:
Rp6,5 juta per bulan selama 20 tahun.
Setelah dana terkumpul, baru dialihkan ke deposito.
2. Gaya Hidup Minimalis dan Hemat
Tanpa pengendalian gaya hidup, target pensiun dini akan sulit tercapai. Disiplin dalam:
- Mengurangi konsumsi gaya hidup boros
- Tidak menambah utang konsumtif
- Hidup di bawah penghasilan
- Mengalokasikan bonus dan THR untuk investasi
3. Gunakan Pendapatan Tambahan untuk Investasi
Cobalah mendapatkan sumber penghasilan tambahan seperti:
- Usaha sampingan
- Freelance
- Investasi properti untuk disewakan
- Royalti (buku, musik, digital)
Laba dari pendapatan tambahan bisa langsung disimpan untuk mempercepat pencapaian dana pensiun.
Baca Juga: Deposito Krom Bank Meroket 41,6 Persen, Bank Digital Semakin Digandrungi
Menyusun Portofolio Menuju Dana Deposito
Karena bunga deposito tergolong kecil untuk akumulasi dana, sebaiknya selama masa kerja aktif Anda memanfaatkan instrumen yang lebih agresif, misalnya:
- Reksadana saham atau indeks: untuk pertumbuhan jangka panjang
- Obligasi negara (SBN): untuk pendapatan tetap dan aman
- Emas/logam mulia: sebagai pelindung nilai inflasi
- Properti: untuk capital gain atau disewakan
Setelah dana mendekati target (misalnya 80% tercapai), barulah dialihkan ke deposito secara bertahap guna menjaga keamanan nilai pokok.
Risiko dan Catatan Penting
1. Inflasi
Inflasi akan menggerus daya beli uang Anda. Karena bunga deposito sering kali lebih rendah dari inflasi aktual, penting untuk menghitung secara konservatif dan menambahkan buffer dana.
2. Pajak
Pajak bunga deposito 20% cukup signifikan. Maka Anda harus menghitung bunga bersih untuk proyeksi penghasilan.
3. Gaya Hidup Setelah Pensiun
Pensiun dini bukan berarti berhenti total dari aktivitas. Banyak orang yang pensiun dini tapi tetap menjalankan aktivitas produktif seperti:
- Menulis buku
- Membuka bisnis kecil
- Berkebun
- Menjadi mentor atau pembicara
Aktivitas ini selain memberi penghasilan tambahan, juga membantu menjaga kesehatan mental.
Alternatif: Laddering Deposito
Untuk mengelola arus kas dan bunga, Anda bisa menggunakan teknik laddering deposito:
Misalnya, Anda membagi Rp5 miliar menjadi lima bagian, lalu:
- Rp1 miliar ditempatkan di deposito 1 bulan
- Rp1 miliar di 3 bulan
- Rp1 miliar di 6 bulan
- Rp1 miliar di 9 bulan
- Rp1 miliar di 12 bulan
Setelah jatuh tempo, putar kembali untuk mempertahankan likuiditas dan tetap mendapatkan bunga optimal. Teknik ini memberi fleksibilitas sambil menjaga pendapatan rutin.
- Semua yang Perlu Diketahui Tentang Met Gala 2025, dari Tema hingga Dresscode
- Tren Lifting Meningkat, Bahlil Optimistis Pasokan Gas dari Sumber Baru Akan Cukupi Kekurangan di Wilayah Barat Akibat Natural Declining
- IndoXXI, LK21 dan Juraganfilm Ilegal, Ini 7 Situs Nonton Film yang Aman dan Lengkap
Kesimpulan: Apakah Bisa Pensiun Dini dengan Deposito?
Bisa, dengan catatan:
- Anda memiliki target dana pokok yang mencukupi (sekitar Rp5–7 miliar)
- Disiplin menabung dan berinvestasi sejak dini
- Menjaga gaya hidup agar pengeluaran tetap di bawah pendapatan pasif
- Menyusun strategi keuangan jangka panjang dengan mempertimbangkan inflasi, pajak, dan risiko
Meskipun deposito bukan alat investasi terbaik untuk akumulasi dana, ia sangat cocok untuk fase distribusi—yaitu saat Anda sudah pensiun dan hanya ingin penghasilan pasif yang stabil dan aman.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 11 May 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 13 Mei 2025