Penumpang AP II Naik100 Persen, Laba Bersih 2022 Sebesar Rp91,90 Miliar

Sejumlah penumpang pesawat berjalan di area Terminal 2F Internasional Bandara Soekarno Hatta. PT Angkasa Pura II mengoperasikan kembali Terminal 2F untuk kedatangan penumpang internasional guna mengantisipasi penumpukan penumpang setelah sebelumnya hanya Terminal 3 yang digunakan sebagai lokasi ketibaan internasional. Jumat 17 Desember 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengelola bandara PT Angkasa Pura II (Persero) mencetak laba bersih sebesar Rp91,90 miliar. Kinerja ini berbalik dari tahun sebelumnya saat Angkasa Pura II menelan kerugian Rp3,79 triliun.

Laba bersih Angkasa Pura II ini seiring dengan peningkatan pendapatan menjadi Rp8,41 triliun pada 2022, atau naik signifikan 54,55% dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar Rp5,44 triliun. Laba usaha Rp934,11 miliar pada 2022. Tahun sebelumnya, laba usaha minus Rp2,52 triliun.

President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan kinerja positif pada 2022 didorong pemulihan sektor penerbangan dan pariwisata. Pandemi COVID-19 menghantam sektor penerbangan global dengan hebat pada 2020 dan 2021, kemudian pada 2022 sektor penerbangan memasuki periode pemulihan. 

“Pencapaian pada 2022 ini adalah kali pertama AP II mencatatkan laba bersih sejak pandemi COVID-19 pada 2020,” ujar Awaluddin, dalam keterangan resmi, Jumat, 14 April 2023.

Awaluddin juga menjelaskan kinerja keuangan Angkasa Pura II positif ini berkat kenaikan jumlah penumpang yang signifikan. Secara kumulatif, 20 bandara AP II pada periode Januari - Desember 2022 melayani sekitar 62 juta penumpang atau melonjak 100% dari 2021 sebanyak 31 juta penumpang. Sementara untuk jumlah pergerakan pesawat naik 40% menjadi 510.000 penerbangan dari sebelumnya 360.000 penerbangan.

“Periode terberat adalah pada 2020 dan 2021, di mana fokus kami pada tahun itu adalah efisiensi untuk tetap dapat menjaga konektivitas penerbangan. Kemudian pada 2022, AP II memasuki periode pemulihan dan berhasil memanfaatkan momentum dengan baik, memastikan ketersediaan slot time di bandara, dan bersama maskapai membuka rute baru dan mengaktivasi rute-rute yang sempat nonaktif,” ujar Muhammad Awaluddin. 

Adapun peningkatan penumpang dan penerbangan ini juga didorong pemulihan sektor pariwisata nasional.

Bandara AP II yang menjadi pintu masuk destinasi pariwisata antara lain Bandara HAS Hanandjoeddin di Belitung, lalu Bandara Raja Sisingamangaraja XII di Tapanuli Utara yang berlokasi sekitar 30 menit dari Danau Toba, kemudian Bandara Husein Sastranegara di Bandung, Bandara Minangkabau di Padang, dan sebagainya. 

“Bandara Soekarno-Hatta sebagai pintu utama Indonesia juga menerima kedatangan wisatawan mancanegara sebagai lokasi transit untuk kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke destinasi wisata di dalam negeri,” ujar Awaluddin.  (TrenAsia.com)

Editor: Egi Caniago
Bagikan

Related Stories