Penyaluran Kredit di Indonesia Melambat 1,75 Persen pada Januari 2023

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae dalam konferensi pers RDKB Februari 2023. (Tangkapan layar YouTube.com/Jasa Keuangan.)

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengumumkan penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan yang melambat pada Januari 2023.

Hal tersebut disampaikan oleh Dian dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK yang diselenggarakan secara virtual, Senin, 27 Februari 2023.

Dian menyampaikan, kredit perbankan pada Januari 2023 tercatat sebesar Rp6,31 kuadriliun, menurun 1,75% secara month-to-month (mtm).

Pada bulan sebelumnya, Desember 2022, penyaluran kredit perbankan tercatat sebesar Rp6,42 kuadriliun dengan peningkatan 1,2% dari bulan sebelumnya.

Tidak hanya kredit perbankan, OJK juga mencatat penurunan penghimpunan DPK pada awal tahun 2023.

"DPK Januari 2023 turun 2,45% atau turun sebesar Rp199,77 triliun," ujar Dian.

Pada Desember 2022, DPK perbankan tercatat sebesar sebesar Rp8,15 kuadriliun, dan angkanya menurun ke Rp7,95 kuadriliun pada Januari 2023.

Selain melambat secara bulanan, penyaluran kredit dan penghimpunan DPK perbankan pada Januari 2023 pun melambat secara tahunan jika dibandingkan Desember 2022.

Pada Januari 2023, penyaluran kredit perbankan bertumbuh 10,53% secara year-on-year (yoy), melambat dari 11,35% yoy pada Desember 2022.

Kemudian, penghimpunan DPK perbankan pada Januari 2023 pun mencatat kenaikan 8,03% yoy namun melambat dari 9,01% pada Desember 2022.

"Sementara itu, rasio alat likuid terhadap noncore deposit (AL/NCD) dan alat likuid dengan DPK (AL/DPK) perbankan di awal 2023 masih di atas threshold dengan rasio-rasio likuiditas yang terjaga," kata Dian.

Pada Januari 2023, rasio AL/NCD menurun dari 137,67% pada Desember 2022 menjadi 129,64% pada Januari 2023.

Kemudian, rasio AL/DPK mencatat penurunan juga dari 31,2% pada Desember 2022 menjadi 29,13% pada Januari 2023.

Rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross industri perbankan pada Januari 2023 mencatat kenaikan dari 2,44% pada Desember 2022 menjadi 2,59%.

Sementara itu, NPL nett tercatat naik dari 0,71% pada Desember 2022 menjadi 0,76% pada Januari 2023.

Seiring dengan NPL yang merangkak naik, net interest margin (NIM) mengalami peningkatan dari 4,71% menjadi 4,89%, sedangkan tingkat pengembalian atas aset (return on asset/ROA) perbankan meningkat dari 2,43% menjadi 3,02%. (TrenAsia.com)

Editor: Egi Caniago
Bagikan

Related Stories