Profil Lengkap 3 Eks Direksi PT Timah yang Jadi Tersangka Kasus Korupsi

Ini Dia Profil 3 Eks Direksi PT Timah yang Jadi Tersangka Korupsi (null)

JAKARTA - Media sosial kini ramai dengan perbincangan soal kasus korupsi PT Timah. PT Timah Tbk sendiri adalah produsen dan eksportir logam timah, serta memiliki segmen usaha penambangan timah terintegrasi mulai dari kegiatan eksplorasi, penambangan, pengolahan hingga pemasaran.

Perusahaan ini berdomisili di Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung dan memiliki wilayah operasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara serta Cilegon, Banten.

Direktur Utama PT Timah Tbk, Ahmad Dani Virsal, memberikan tanggapan terhadap dugaan korupsi tata niaga timah yang sedang diselidiki Kejaksaan Agung. Dalam kasus tersebut, tiga direktur perusahaan ditetapkan sebagai tersangka, yaitu Mochtar Riza Pahlevi Tabrani (mantan Direktur Utama), Emil Ermindra (mantan Direktur Keuangan), dan Alwin Albar (mantan Direktur Operasi).

Mengenai hal tersebut, bagaimana sosok ketiga jajaran direksi PT Timah yang menjadi tersangka korupsi timah? Simak penjelasan berikut ini.

Profil 3 Eks Direksi PT Timah yang Jadi Tersangka Korupsi

Mochtar Riza Pahlevi Tabrani 

Mochtar Riza Pahlevi Tabrani lahir di Jakarta pada 25 Juli 1968, ia merupakan alumni Geologi dari Universitas Trisakti dan MBA di Cleveland State University. Ia memulai karirnya di PT Timah pada 7 April 2016 setelah diangkat melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), menggantikan Sukrisno sebagai Direktur Utama sebelumnya.

Pada akhir 2021, Riza Pahlevi digantikan oleh Achmad Ardianto melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 23 Desember 2021. Achmad Ardianto sendiri menjabat kurang dari dua tahun sebelum digantikan oleh Ahmad Dani Virsal pada 15 Juni 2023, yang saat ini masih menjabat sebagai Direktur Utama PT Timah (TINS).

Sebelumnya, Riza Pahlevi sempat berkarier di entitas holding pertambangan MIND ID. Ia juga pernah bekerja di PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) atau PGN (sekarang Pertamina Gas Negara) dari tahun 2008 hingga 2016, selama 8 tahun. Di PGN, ia pernah menjabat sebagai direktur keuangan, komisaris PT Gas Energi Indonesia, dan Head of Corporate Finance dan Investor Relations PGN.

Emil Ermindra

Dengan pengalaman lebih dari 23 tahun di industri perbankan, ia telah meniti karier mulai dari posisi, mulai dari Kepala Divisi Perencanaan Strategis hingga menjadi Kepala Eksekutif Regional di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Pada tahun 2016, Emil Ermindra memulai fase baru dalam kariernya ketika bergabung dengan PT Timah Tbk sebagai Direktur Keuangan.

Ia adalah alumni dari Institut Pertanian Bogor (IPB) memiliki peran penting dalam perusahaan. Tugasnya mencakup manajemen keuangan perusahaan, termasuk perencanaan, pengelolaan keuangan, dan pelaporan keuangan.

Namun, perjalanan karier Emil Ermindra di PT Timah Tbk mengalami kendala. Pada tahun 2020, posisinya sebagai Direktur Keuangan diganti berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Alwin Albar 

Alwin Albar merupakan lulusan S1 di Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Mesin pada tahun 1992. Kemudian, dia melanjutkan studi tingkat lanjut di University of Wisconsin-Madison, Amerika Serikat, pada tahun 1994-1995.

Pada akhirnya, dia meraih gelar doktornya setelah menempuh studi di jurusan Teknik Kelautan, dan menjadi alumni Texas A&M University pada tahun 2001. Dia bahkan memiliki pengalaman sebagai Asisten Direktur untuk Proyek di Myanmar pada tahun 2013-2014.

Pada saat itu, Alwin memimpin seluruh proses mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan, termasuk manajemen logistik, sumber daya manusia, hukum, perizinan, dan keuangan tim untuk mendirikan anak perusahaan guna memperluas bisnis internasional PT Timah serta mengelola proyek penambangan timah di Myanmar.

Alwin juga memiliki pengalaman sebagai Chief Executive Officer di Timah International Investment selama sekitar 3 tahun mulai dari 2014 hingga 2017. Namun, pada tahun 2015, dia kembali ke PT Timah Tbk dan menjabat sebagai direktur operasional pada tahun 2017, sebelum pada akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 02 Apr 2024 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 02 Apr 2024  

Editor: Redaksi Daerah
Redaksi Daerah

Redaksi Daerah

Lihat semua artikel

Related Stories