Resmi Beroperasi, 800 Toko Tersedia di Pasa Ateh Bukittiggi

Bangunan Pasa Ateh Bukittinggi. Foto/kabarminang

BUKITTINGGI - Pasa Ateh Bukittinggi, Sumatera Barat, telah resmi beroperasi terhitung hari ini Kamis 18 Juni 2020. Peresmiannya pun dilakukan secara virtual bersama Kementerian PUPR, Pemprov Sumatera Barat, dan Pemko Bukittinggi.

Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias menyebutkan Pasar Ateh Bukittinggi memiliki desain modern. Pasa Ateh dibangun dengan dana sebesar Rp292 miliar yang bersumber dari APBN.

Ia menjelaskan, Pasa Ateh yang baru itu, dibangun dengan konsep green building dengan luas 3,9 hektar. Gedung megah berlantai empat termasuk basement dengan tinggi total 18,4 meter. Gedung ini dirancang ramah lingkungan dan mampu menampung lebih dari 800 toko.

Dengan demikian, Pasa Ateh Bukittinggi menarik untuk dikunjungi. Pasalnya, pembangunan pusat perbelanjaan tersebut, didesain untuk menjadi ikon wisata yang terhubung dengan Pengembangan Pedestrian Jam Gadang.

"Masyarakat pasti senang dengan dibukanya pusat perbelanjaan Pasar Ateh ini," sebut Ramlan.

Menurutnya, dengan telah beroperasinya Pasar Ateh Bukittinggi itu, bakal menjadi daya tarik bagi masyarakat ataupun wisatawan, untuk datang ke Bukittinggi. Bisa dikatakan, bakal tidak lengkap bagi para wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Barat, bila tidak datang berkunjung ke Pasar Ateh Bukittinggi.

Kendati berharap banyak agar ramai dikunjungi, Ramlah tetap mengingatkan untuk para pedagang dan pengunjung, agar patuh dan mengikuti aturan protokol kesehatan COVID-19. Sebab, wabah virus itu masih belum bisa ditebak keberadaannya.

Sementara itu Wamen PUPR, John Wempi Wetipo, melalui virtual itu menyampaikan, Pasar Ateh menjadi tonggak penggerak ekonomi masyarakat Kota Bukittinggi, dan memiliki sejarah yang cukup panjang.

"Sejak terjadinya musibah kebakaran pada Oktober 2017 lalu. Kementerian PUPR mendapat instruksi dari mantan Wapres Jusuf Kalla untuk pembangunan kembali, dengan tema ramah lingkungan dan modern," jelas Wempi.

Diinginkannya, Pedagang nantinya wajib menjalankan protokol COVID-19 agar pasar tidak menjadi episentrum penyebaran COVID-19. "Kami juga apresiasi terhadap Pemprov Sumatera Barat dan Pemko Bukittinggi yang konsentrasi mengawal pembangunan Pasar Ateh," ujar dia.

Bagikan

Related Stories