Roket Peluncur Artemis Alami Gangguan, NASA Tunda Misi ke Bulan

(null)

Misi luar angkasa Artemis yang bakal dilakukan Senin, 29 Agustus 2022 harus dibatalkan. Penundaan dilakukan lantaran Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat, NASA mengetahui bahwa mesin peluncur tersebut mengalami masalah.

Penundaan misi keberangkatan Artemis ke bulan diputuskan hanya dalam 40 menit sebelum roket pesawat luar angkasa nirawak itu diluncurkan.

Pada menit peluncuran, tepatnya ketika melakukan penghitungan mundur, para insinyur NASA menemukan sesuatu yang tidak beres.

Para insinyur menemukan adanya perbedaan suhu yang mencurigakan di salah satu mesin RS-25 saat mereka semua menjalani proses rutin pendarahan hidrogen. Mesin nomor 3 mengalami anomali jika dibandingkan dengan tiga mesin lainnya.

Setelah  menunggu lebih dari sejam untuk informasi lebih lanjut, direktur peluncuran akhirnya membatalkan misi Artemis. 

"Kami tidak meluncurkan sampai (peluncur) benar. Saya pikir itu hanya ilustrasi bahwa ini adalah mesin yang sangat rumit, sistem yang sangat rumit, dan semua hal itu harus bekerja. Dan Anda tidak ingin menyalakan lilin sampai siap digunakan," kata Administrator NASA Bill Nelson seperti dikutip TrenAsia.com dari Insider Selasa, 30 Agustus 2022.

Sekadar tahu, peluncur roket atau dikenal dengan Space Launch System (SLS), sebagian diisi dengan bahan bakar pada saat peluncuran. 

NASA mengatakan roket dan pesawat ruang angkasa Orionnya stabil, sehingga para insinyur mempertahankan kondisi bahan bakar sebagian Senin pagi untuk mengumpulkan lebih banyak data tentang masalah mesin.

NASA sebelumnya diketahui bermaksud untuk menguji kebocoran mesin selama latihan peluncuran pada bulan Jun. Tetapi tidak dapat melakukannya karena kebocoran hidrogen.

Setelah melakukan pemeriksaan lebih lanjut, NASA mengumumkan bahwa misi Artemis paling cepat akan dilanjutkan pada Jumat, 2 September 2022. Namun, para insinyur masih akan membuat keputusan setelah mereka mengumpulkan lebih banyak data tentang masalah ini.

"Tanggal itu tersedia untuk tim peluncuran, namun kami akan menunggu penentuan apa rencananya ke depan, untuk memperbaiki pendarahan mesin, dan kemudian pergi dari sana," kata Juru Bicara NASA, Derrol Nail.

Misi Kelilingi Bulan

Artemis 1 adalah misi pelopor program Artemis NASA, yang bertujuan untuk mengembalikan astronaut ke Bulan pada 2025.

Penerbangan misi akan memggunakan kapsul Orion tanpa awak dalam perjalanan 42 hari mengorbit Bulan dan kembali ke Bumi. Peluncuran kapsul tanpa awak dimaksudkan untuk menguji apakah pesawat ruang angkasa siap membawa astronaut.

Jika misi ini berhasil, NASA akan menindaklanjutinya dengan Artemis 2, perjalanan awak mengelilingi Bulan pada 2024, kemudian akan mengarah pada pendaratan awak Artemis 3 setahun kemudian.

Dalam rangkaian misi ini, NASA juga akan mendaratkan perempuan dan orang kulit berwarna pertama di Kutub Selatan Bulan, wilayah yang belum pernah dilihat oleh astronaut dengan mata kepala sendiri. (TrenAsia.com)

Editor: Redaksi

Related Stories