Rumah Potong Hewan Payakumbuh Segera Terapkan Sistem Modern

RPH Modern yang ada di Koto Panjang, Payobasung, Payakumbuh Timur/Foto: ist

KabarMinang.id - Pemerintah Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatra Barat, tengah mempersiapkan Rumah Potong Hewan (RPH) modern. Sementara untuk RPH tradisional yang ada di daerah itu bakal dijadikan cagar budaya.

Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi mengatakan adanya persiapan RPH modern itu seiring mengikuti amanat Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan dan Permentan Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Persyaratan Rumah potong Hewan Ruminansia dan Unit Penanganan Daging.

"Sekarang RPH tradisional ada di Ibuh dan kini kita akan memindahkan seluruh proses pemotongan hewan dari RPH tradisional ke RPH Modern yang ada di Koto Panjang, Payobasung, Payakumbuh Timur," katanya.

Alasan membuat Pemko Payakumbuh tidak mengoperasikan dua RPH itu karena di dalam aturan yang ada bahwa dalam 1 kota atau kabupaten hanya diperbolehkan ada 1 RPH dan RPH itu bukan RPH tradisional tapi RPH modern.

Dengan demikian tidak ada lagi yang namanya RPH tradisional, karena menyangkut amanah undang-undang, RPH menghasilkan daging yang masuk kategori aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH).

“Nah untuk RPH tradisional di Ibuh bakal kita jadikan bangunan cagar budaya. Sebelum seluruh aktivitas untuk itu dipindahkan, terlebih dahulu kita akan latih dan fasilitasi bagi pekerja untuk bisa diberdayakan di RPH modern nantinya,” ujar dia.

Riza mengakui meski kondisi RPH modern saat ini masih ada beberapa persoalan seperti adanya kerusakan pada beberapa alat. Pemko Payakumbuh tengah mencarikan solusi agar ada jalur pemotongan seperti di RPH tradisional, untuk memfasilitasi para tukang potong hewan di RPH Ibuh tersebut.

Menurut dia mau tidak mau Pemko Payakumbuh harus mempersiapkan RPH modern karena dituntut undang-undang. Sebab bila tidak diterapkan aturan itu, berkemungkinan aparat hukum turun ke lapangan sehingga menimbulkan persoalan.

Apalagi Kota Payakumbuh ditetapkan sebagai calon penerima bantuan dari Kementerian Pertanian, sehingga penting untuk menyiapkan RPH modern yang akan memberikan dampak besar bagi pengelolaan daging di Payakumbuh.

“Jadi RPH modern itu selain praktis, daging yang diolah betul-betul higienis dan sesuai dengan standar yang sudah ada," sebutnya.

Dikatakannya dengan adanya RPH modern itu juga akan mendukung produksi rendang di Payakumbuh yang kini dikenal sebagai sentra rendang di Sumbar.

Tentang Sentra Rendang Kota Payakumbuh, Riza menyatakan, untuk menghasilkan rendang maka kualitas daging jadi penentu. Karena untuk daging yang diolah itu harus berkualitas dengan standar internasional.

"Untuk hal itu maka harus didukung dan difasilitasi dengan sarana yang berkualitas seperti halnya keberadaan RPH modern nantinya,” ungkapnya.

Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Kementerian Pertanian RI Syamsul Ma’arif yang juga telah melakukan kunjungan kerja ke Kota Payakumbuh belum lama ini menyebutkan Payakumbuh dengan branding City of Randang, harus memperhatikan aspek utama selain output randang yang diproduksi berstandar nasional.

“Ingat, randang itu dari daging, maka yang harus diperhatikan sebelum mengekspor ya bagaimana proses bahan baku daging yang diolah, harus ASUH,” kata Syamsul di dalam situs resmi Payakumbuh.

Menurutnya berbicara ekspor, Syamsul menerangkan ada negara yang mengekspor 1 ton namun itu baru mereka hitung promosi, sedang ada juga negara yang mengekspor produk seberat 1 kilogram saja namun bisa gagal akibat audit bahan baku yang tidak memenuhi kualitas.

“Berbicara Sentra Randang, konsep dari Pemerintah Pusat agar bagaimana UKM bisa naik kelas bersama-sama, kalau mereka punya satu sentra produksi bersama-sama. Secara simultan bekerja mulai dari proses masak hingga packaging, maka memproduksi barang ekspor secara masif tidak akan sulit. Tetap ya kualitas nomor 1,” jelas dia.

Diakuinya tidak menutup kemungkinan saat rendang itu diekspor orang akan mengaudit proses awal bahan baku, dan tentunya RPH jadi tolak ukur. Dan pertanyaannya itu apakah dagingnya higienis dan sanitasinya lancar.

“Terpenting saat ini kita lihat dulu kesiapan dan keseriusan Kota Payakumbuh, bila mampu memenuhi syarat teknisnya, maka bantuan dari pusat akan mudah dikucurkan,”  tegasnya.

Bagikan

Related Stories