Sah! Bank Dunia Jalin Kerja Sama Baru dengan Indonesia Selama 4 Tahun

Presiden Bank Dunia (World Bank) Jim Yong Kim. / Reuters

Bank Dunia menjajaki komitmen membantu pemulihan ekonomi Indonesia akibat pandemi COVID-19. Keputusan itu tertuang dalam skema kerangka kerja kemitraan atau Country Partnership Framework (CPF) dengan Indonesia periode 2021-2025.

CPF itu memuat empat fokus pembangunan Indonesia dalam empat tahun ke depan. Sektor prioritas itu selaras dengan program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Victoria Kwakwa merinci, empat fokus pembangunan itu terdiri dari memperkuat daya saing dan ketahanan perekonomian, menggenjot infrastruktur, mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM), serta mendukung pengelolaan aset alam, sumber mata pencaharian berbasis sumber daya alam dan ketahanan terhadap bencana.

“Bank Dunia akan melanjutkan kemitraannya bersama Indonesia dengan mendukung upaya pemulihan dari dampak pandemi seraya melaju semakin dekat dengan tujuan-tujuannya mencapai pertumbuhan inklusif,” kata Victoria dalam keterangan resmi yang diterima Trenasia.com, Senin 17 Mei 2021.

Victoria menjelaskan empat fokus pembangunan itu efektif membuat Indonesia “naik kelas” menjadi negara berpenghasilan tinggi. Di sisi lain, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa menargetkan Indonesia bisa lepas dari middle income trap sebelum 2045.

Sementara itu, RPJMN 2020-2024 yang disusun pemerintah Indonesia sendiri memiliki empat fokus utama. Hal itu meliputi kelembagaan politik dan hukum yang mantap, kesejahteraan masyarakat yang terus meningkat, struktur ekonomi yang semakin maju dan kokoh, serta terwujudnya keanekaragaman hayati yang terjaga.

Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen menjelaskan kesesuaian antara CPF dan RPJMN menjadi upaya mengantisipasi tabrakan kepentingan dalam pembangunan. Bank Dunia, kata Satu, bakal membantu proses reformasi ekonomi yang digenjot Indonesia sejak adanya pandemi COVID-19.

“Bank Dunia akan memusatkan upayanya untuk membantu memastikan berlangsungnya pemulihan dari pandemi secara berkelanjutan, termasuk juga mendukung reformasi ekonomi yang diperlukan, meningkatkan pendapatan, dan menyegarkan kembali berbagai upaya di bidang perubahan iklim, digitalisasi, dan kesetaraan gender,” kata Satu.

Penyusunan CPF baru ini melibatkan konsultasi yang dilakukan secara virtual dengan Pemerintah, para mitra pembangunan, organisasi masyarakat sipil, dan sektor swasta. (TrenAsia.com)


Related Stories