Saham PGEO Tengah Berada di Fase Konsolidasi, Ini Saran Ahli

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Debrinata/TrenAsia)

Sejumlah pihak menilai perlu adanya sebuah sentimen bagi saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) agar keluar dari fase konsolidasi. Kondisi ini terjadi saat saham perseroan belum mampu kembali ke level saat IPO.

Direktur Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, secara teknikal saham PGEO bergerak pada rentang konsolidasi di area 725 – 780. “Saham PGEO belum mampu bergerak ke mana-mana. Masih dalam rentang yang sama ketika ditarik garis panjang,” ujarnya kepada TrenAsia.com, Kamis, 11 Mei 2023.

Dengan kondisi ini, dia menganggap perlu adanya sebuah sentimen agar saham PGEO dapat keluar dari zona konsolidasinya, naik ataupun turun. “Supaya saham PGEO dapat bergerak memutus konsolidasi,” papar Nico.

Menurutnya, ketidakmampuan saham PGEO kembali ke level IPO semata-mata diakibatkan mekanisme pasar. Namun ia berpandangan bahwa anak usaha Pertamina ini memiliki prospek positif ke depannya.

Prospek yang positif ini, kata Nico, akan menjadi tolok ukur baru di masa yang akan datang bagi kinerja perseroan itu sendiri. “Kami melihat PGEO masih berprospek baik, apalagi dengan bisnis yang memang berbeda dengan emiten lainnya.”

Pada kesempatan terpisah, Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya mengakui bahwa saham-saham yang baru melantai di Bursa seperti PGEO memang cenderung mengalami fluktuasi tinggi. 

Namun bagi dia para pelaku pasar tidak perlu khawatir. Sebab, secara jangka panjang PGEO layak dikoleksi, seiring dengan komitmen pemerintah untuk mengembangkan energi hijau. 

“Jadi perlu melihat PGEO sebagai investasi jangka panjang, bukan jangka pendek,” katanya saat dihubungi.

Saham PGEO ditutup stagnan pada level Rp780 per lembar saham pada akhir sesi perdagangan Kamis, 11 Mei 2023. Dalam sehari, jumlah transaksi perdagangan saham PGEO hanya sekitar Rp2,93 miliar dengan kapitalisasi pasar saat ini sekitar Rp32,29 triliun. (TrenAsia.com)

Editor: Egi Caniago
Bagikan

Related Stories