Daerah
Sekolah Tatap Muka di Pariaman Dimulai Selasa 17 November
KabarMinang.id - Setelah melihat Kota Pariaman, Sumatera Barat, bertengger di zona kuning atau zona risiko ringan Covid-19, akhirnya Pemerintah Kota Pariaman memutuskan untuk memulai sekolah tatap muka pada Selasa 17 November 2020.
Plt. Walikota Pariaman, Mardison Mahyuddin mengatakan keputusan ini diambil melihat kondisi penyebaran Covid-19 di daerahnya cukup terkendali hingga minggu ke 35 ini.
"Hari Selasa sekolah tatap muka dimulai kembali. Tapi penerapan standar protokol kesehatan bakal diperketat," katanya, Senin (16/11/2020).
Mardison Mahyuddin mengungkapkan bahwa kami Pemerintah Kota Pariaman sepakat bahwa untuk kembali membuka proses Pembelajaran Tatap Muka seluruh anak-anak sekolah mulai dari SD, SMP dan SMA sederajat. Hal ini terkait karena Kota Pariaman masuk pada zona kuning.
“Sekolah dimulai tanggal 17 November 2020 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang sangat ketat," ulasnya.
“Sementara untuk teknis pelaksanaan PTM serta masuknya diserahkan kepada masing-masing sekolah karena memang sudah ada SOP yang dibuat dengan masuk sekolah dari jam 07.30 wib dan pulang jam 10.00 wib serta tidak ada sift-sift an karena didalam kelas dibatasi hanya 50 persen dan ini harus dipatuhi,"tambahnya.
Mardison Mahyuddin juga menghimbau kepada orang tua dan wali murid untuk membuat pernyataan memberikan izin kepada anak kita untuk sekolah untuk proses belajar tatap muka di sekolah masing-masing demi berjalannya pendidikan yang baik, pendidkan yang bagus paska pandemi Covid-19.
"Semoga saja kegiatan ini mendapat respon dan dukungan dari kita semua dan tetap berharap kepada Allah SWT kiranya Kota Pariaman dapat dijauhkan dari penyakit dan tetap taat terhadap protokol kesehatan serta mematuhi anjuran pemerintah," tandasnya.
Sementara itu, Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman, Kanderi membenarkan hal tersebut bahwa mulai besok proses pembelajaran tatap muka dilaksanakan kembali untuk seluruh siswa Kota Pariaman.
“Seluruh siswa tetap menggunakan seragam sekolah seperti biasa dengan menggunakan masker dengan masuk sekolah dari jam 07.30-10.00 wib. Sedangkan untuk volume didalam kelas maksimal hanya 50 persen dengan sistem 3 hari masuk secara bergantian," sebutnya.
Kanderi juga menjelaskan apabila siswa tersebut didalam kelas hanya sekitar 15-20 orang maka mereka masuk hanya 3 hari dalam satu minggu dan 3 hari lagi selanjutnya mengerjakan tugas-tugas dari sekolah.
“Kami meminta kepada sekolah untuk mematuhi protokol kesehatan dengan menyediakan cuci tangan, hand sanitazer, termogun, mengatur jarak, mengawasi anak-anak. Dan diharapkan semua dapat mematuhi standar protokol kesehatan dengan baik agar pembelajaran ini dapat berlangsung dengan lancar dan dilaksanakan dengan baik," tutupnya (rilis)